Cerita Gubernur Olly Soal Pesatnya Pertumbuhan Pariwisata Sulut, dari Lumba-lumba hingga Cap Tikus
Cerita Gubernur Olly Soal Pesatnya Pertumbuhan Pariwisata Sulut, dari Lumba-lumba hingga Cap Tikus
Editor: Tiara Shelavie
"Turis Cina ini rupanya senang, mereka foto-foto. Terus saya sampaikan saja, di Sulut ini memang begini, banyak lumba-lumba, " ujar Mantan Anggota DPR RI ini tertawa.
Lain lumba-lumba, lain lagi captikus.
Menguatkan kearfian lokal maka Olly menawarkan minuman captikus.
Merasa tertantang, para turis diminum saja captikus itu, rupanya kunjungan itu berkesan.
Sampai diliput media Cina.
Maka kemudian datang lagi rombongan berikutnya.
Peluang terbuka, Februari 2016 dilantik, Gubernur bergerak cepat langsung urus kerjasama dengan travel, hingga melobi Owner Lion Air, Rusdy Kirana.
"Pak Rusdi ini bantu juga, Pak Gubernur mau pesawat apapun dikasih tapi izin urus sendiri," ungkapnya.
Izin belum ada, tapi tiket sudah terjual, penerbangan perdana bahkan sudah ditentukan jadwalnya, 3 Juni 2016
Sampai Mei 2016, izin penerbangan belum juga keluar.
Lobi ke Menteri Perhubungan ketika itu Ignasius Jonan masih mentok, bahkan sepekan jelang penerbangan perdana izin tak kunjung keluar.
Gubernur langsung melancarkan lobi ke Presiden Jokowi.
"Presiden langsung telepon Menteri Ijo (Ignasius Jonan)," kata dia.
Singkat kata, izin akhirnya keluar. Penerbangan perdana sukses.
Lion Air bahkan membuka rute penerbangan di 8 kota di Cina, tak hanya charter flight, bahkan reguler flight.
Pariwisata Sulut, booming kunjungan wisatawan Cina.
(Tribunmanado.co.id/Ryo Noor)
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Kisah Gubernur Olly soal Lumba-lumba dan Cap Tikus di Balik Booming Pariwisata Sulut
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.