Viral 'Skin to Skin' Pendaki di Gunung Rinjani, Ini 3 Kasus Pendaki Hipotermia di Gunung Indonesia
Dalam unggahan itu disebutkan untuk mengatasi hipotermia, korban harus ditangani dengan cara skin to skin atau disetubuhi.
Editor: Sinta Agustina
TRIBUNNEWS.COM - Jagat media sosial diramaikan dengan kasus pendaki hipotermia di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Dalam unggahan itu disebutkan untuk mengatasi hipotermia, korban harus ditangani dengan cara skin to skin atau disetubuhi.
Padahal, skin to skin yang dimaksud bukan dengan cara disetubuhi.
Adi Seno Sosromulyono, anggota senior Mapala Universitas Indonesia mengatakan saat terjadi hipotermia, skin to skin bisa dilakukan tapi tidak dengan disetubuhi.
Metode skin to skin dilakukan jika keadaan sudah parah.
“Cukup berpelukan dalam kantong tidur atau selimut agar panas tubuh penyelamat berpindah ke penyintas atau penderita. Tapi metode ini dipilih jika sudah parah saja,” kata Adi Seno saat dihubungi Kompas.com, Selasa (23/7/2019).
Itupun dilakukan dengan sesama jenis saja.
Senada dengan Adi Seno, akun Instagram pendaki gunung Indonesia @urban.hikers mengatakan, menyetubuhi bukanlah cara yang tepat untuk mengatasi hipotermia.
"Soal menyetubuhi teman yang terkena Hipotermia? Jawabannya adalah TIDAK TEPAT," tulis akun Instagram @urban.hikers dalam unggahannya, Minggu (14/7/2019).
Dalam unggahan itu pula, akun Instagram @urban.hikers menyebutkan, terdapat banyak cara lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi hipotermia.