Menelusuri Jejak Peradaban di Makau: Perpaduan Budaya Barat, Timur dan Modern
Hal itu karena Makau adalah bekas jajahan Portugis dan pada tahun 1999, yang kemudian diserahkan ke pemerintah Tiongkok
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS. COM, MAKAU - Makau, negara administratif Tiongkok yang letaknya sekira 70 kilometer dari Hong Kong memang menakjubkan.
Di negara ini kental dengan perpaduan dua peradaban berbeda Barat dan Timur.
Baca: Yuk Berwisata Sejarah di Makau. Jangan Lupa Bawa Payung dan Pastikan Air Minum Cukup
Hal itu karena Makau adalah bekas jajahan Portugis dan pada tahun 1999, yang kemudian diserahkan ke pemerintah Tiongkok.
Tidak heran di negara ini banyak peninggalan-peninggalan bangunan khas Eropa juga Asia.
Macao Government Tourism Office (MGTO) mengajak Tribun untuk menjelajah Makau.
Lokasi-lokasi bersejarah pun disambangi terutama gereja-gereja tua khas Eropa peninggalan Portugis.
Tidak hanya St Paul's yang ada di Makau, namun banyak gereja yang berdiri kokoh di Makau.
Gereja Katolik yang tersebar di Makau merupakan saksi sejarah dari kedatangan Portugis ke daratan Tiongkok pada tahun 1557.
Dengan menyebarkan agama Katolik hingga mendirikan gereja pertama pada abad ke 17, kini peninggalan Portugis tersebut tersebar di seluruh Makau dalam bentuk bangunan gereja – gereja yang indah nan eksotis.
Seluruh Gereja Katolik tersebut memainkan peran penting dalam kehidupan sehari – hari bagi warganya.
Gereja – gereja tersebut mempunyai andil yang besar dalam mengelola rumah sakit, sekolah, panti jompo, hingga tempat penampungan pengungsi dan yayasan amal yang ada di Makau.
Beberapa Gereja Katolik yang tersebar di Makau malah sudah tercatat di dalam World Heritage List atau Warisan Budaya Dunia.
Hal ini membuktikan bahwa gereja – gereja tersebut sudah diakui dunia karena kekayaan akan nilai sejarahnya.