Tebing Pura Uluwati Alami Keretakan, Perbaikannya Terkendala Biaya
Tebing Pura Luhur Uluwati di Desa Pecatu, Kuta Selatan, mengalami keretakan.
Editor: Willem Jonata
Birokrat asal Klungkung itu mengatakan, karena sudah dipastikan tidak akan dikerjakan pada tahun 2019, maka pihak Dinas PUPR akan melakukan pengajuan anggaran perbaikan tersebut pada tahun 2020.
Meskipun demikian, Gede Dalem tidak berani memastikan bahwa pada tahun depan akan dilaksanakan perbaikan.
Karena itu pula, ia tidak bisa menargetkan kapan persisnya perbaikan terhadap keretakan tebing pura itu.
“Iya, tentu kami usulkan supaya bisa segera dilakukan konstruksi. Intinya sedang diupayakan mekanismenya bagaimana supaya bisa sesegera mungkin. Selain itu terkait pengerjaannya sedang akan dibahas langkah apa yang seharusnya dilakukan,” tegasnya.
Gede Dalem mengatakan bahwa tender penguatan tebing itu sebetulnya sudah ada pemenangnya.
Menurut Gede Dalem, pihak Dinas PUPR kini sedang memohon petunjuk pimpinan terkait langkah apa yang bisa dilakukan.
“Yang pasti konstruksi harus segera dilaksanakan,” pungkasnya.
Sementara itu, Manajer Pengelola Objek Wisata Kawasan Luar Pura Uluwatu, I Wayan Wijana, enggan berkomentar saat dikonfirmasi terkait batalnya perbaikan pura pada tahun ini.
Ia mengatakan, yang berhak memberi keterangan terkait urusan perbaikan pura itu adalah Bendesa Adat Pecatu.
“Kalau itu, ranahnya desa adat untuk menjawabnya,” ujar Wijana singkat, kemarin.
Semula, Pemkab Badung telah merancang dengan matang penguatan dinding tebing Pura Luhur Uluwatu.
Bahkan, Pemkab menggandeng pihak konsultan untuk menganalisis manajemen konstruksinya.
Alasannya, pengerjaan penguatan dinding tebing tergolong langka di Indonesia, sehingga memerlukan keahlian khusus.
Dari hasil dari analisis pihak konsultan, bahan yang mungkin digunakan untuk menambal keretakan adalah angkur baja anti korosi, net baja dan sling baja.
Baca: Para Penyanyi Internasional Meriahkan Ubud Village Jazz Festival 2019