Beda! Tur Virtual Ini Sajikan Keindahan Pemandangan 360 Derajat Gunung Tambora
Gunung Tambora di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) terkenal akan letusan hebatnya yang tercatat pada 10 April 1815.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Gunung Tambora di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) terkenal akan letusan hebatnya yang tercatat pada 10 April 1815.
Letusan tersebut menyebabkan sejumlah negara terkena dampaknya.
Salah satunya adalah perubahan iklim dunia yang menyebabkan suhu pada musim panas tahun 1816 turun 1 hingga 2,5 derajat lebih rendah.
Membuatnya disebut sebagai “Tahun Tanpa Musim Panas” yang membuat Napoleon kesulitan untuk menginvasi sejumlah negara di Eropa.
Jika kamu ingin melihat lebih dekat Gunung Tambora tetapi tertahan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tengah pandemi corona (Covid-19), kamu tetap bisa menjelajahinya secara virtual.
Melalui Ngabuburit Trip yang diselenggarakan Pirtual Project lewat aplikasi Zoom, kamu bisa ikut tur virtual berbayar ke Gunung Tambora pada Minggu, 10 Mei 2020 pukul 10.00 WIB.
Kendati berbayar, tetapi tur virtual tersebut lebih ditujukan untuk melihat perilaku masyarakat berwisata selama pandemi corona.
Pirtual Project yang diinisiasi oleh lima mahasiswa Magister Pariwisata Berkelanjutan Universitas Padjadjaran tersebut dibuat untuk melihat apakah terjadi pergeseran dalam perilaku tersebut atau tidak.
“Kita bikin Pirtual Project sembari kita bikin penelitian. Setelah dapat data, kita jadi lebih valid melihat behaviour mereka seperti apa. Untung kalau dari tur virtual ini malah jadi jurnal,” kata Co-Founder dan Inisiator #PirtualTour milik Pirtual Project, Irwan Tamrin, dilansir dari Kompas.com, Jumat (8/5/2020).
“Pirtual Project ini juga tujuannya untuk mempromosikan daerah masing-masing. Untuk Sawahlunto karena saya sebelumnya pernah menjalin hubungan untuk mengangkat wisata edukasi. Kita angkat Sawahlunto agar orang lebih tahu Sawahlunto,” lanjutnya.
Sejauh ini, Pirtual Project telah menyelenggarakan empat tur virtual sejak 26 April 2020. Tur virtual pertama adalah menjelajahi Tana Toraja.
Selanjutnya adalah Desa Wisata Nglanggeran pada 3 Mei 2020, kemudian Gunung Tambora, lalu Sawahlunto pada 17 Mei 2020.
Pemilihan Gunung Tambora dikatakan Irwan karena Indonesia tengah gencar mengembangkan wisata geopark.
“Geopark itu juga salah satu pilar sustainable tourism. Kita pilih Gunung Tambora untuk mempopulerkan wisata geopark seperti apa. Cerita di balik meletusnya itu menarik banget. Suatu hal yang menurut kita seru untuk dibagikan ke orang,” kata Irwan.
Sementara Sawahlunto memiliki hubungan dengan wisata edukasi dan Gunung Tambora dengan geopark, Tana Toraja dikatakan oleh Irwan memiliki hubungan dengan wisata kebudayaan, dan Sawahlunto adalah heritage destination.
Konsep tur virtual yang berbeda
Irwan mengatakan bahwa konsep tur virtual dari Pirtual Project terbilang cukup berbeda dari yang lain. Menurutnya, beberapa tur virtual hanya menggunakan gambar dan seolah-olah terlihat seperti kelas perkuliahan.
Ada juga yang hanya berpindah tempat dan menjelaskan satu per satu tentang foto-foto dari tempat wisata yang ditampilkan.
“Kita lebih menekankan experience. Mulai dari datang di bandara misalnya. Kita ajak ceritanya naik bis, jalan lewat Google Streetview. Lalu berhenti di rumah makan. Di situ ada virtual 360 derajat. Pemandangan apa saja yang ada di tempat makan itu,” kata Irwan.
“Kita kemas sedemikian rupa supaya experience ada di virtual traveler. Mereka jadi merasa seolah-olah berada di jalan menuju ke sana (tempat wisata),” lanjutnya.
Cara mengikuti Ngabuburit Trip Gunung Tambora oleh Pirtual Project
1. Unduh aplikasi Zoom di ponsel atau laptop.
2. Lakukan pembayaran sesuai dengan yang tertera di laman bit.ly/PirtualTour yang telah disediakan oleh Pirtual Project.
3. Simpan bukti pembayaran.
4. Melakukan pendaftaran di laman tersebut.
5. Unggah bukti pembayaran di laman tersebut.
6. Tunggu email konfirmasi.
7. Ikuti tur virtual lewat Zoom sesuai dengan arahan dalam email konfirmasi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jelajahi Gunung Tambora dan Sawahlunto Secara Virtual, Simak Caranya"