Penyesuaian Masa PSBB, Soto Betawi H Ma’ruf Bisa Dipesan Online
Awalanya diterapkannya PSBB sempat membuat pendapatan kedai soto Betawi ini anjlok hingga 70 persen.
Editor: Content Writer
Ia melakukan eksperimen sendiri, menambahkan rempah dan bumbu untuk menciptakan cita rasa soto yang punya ciri khas. Tidak memiliki tempat usaha, ia menjajakan soto dengan dipikul, berkeliling kawasan Cikini dari tahun 1960 sampai tahun 1970-an.
“Kakek warga asli Gondangdia jadi area berjualannya tidak jauh, di daerah Cikini dan sekitarnya saja,” cerita Mufti.
Saat itu situasi serba sulit dan keterbatasan sumber pendanaan membuat H Ma’ruf tidak dapat memiliki toko permanen. “Dulu karena orang susah, jadi berjualan dari satu tempat ke tempat lain di pinggir jalan,” lanjut Mufti.
Baru pada 1980, ia dapat membangun kedai pertamanya di dalam Taman Ismail Marzuki. Sayangnya, pada 2019 lalu Taman Ismail Marzuki mengalami pemugaran dan kedai pertama Soto Betawi H Ma’ruf tersebut harus tutup.
“Karena revitalisasi ini, (rumah makan) terpaksa kami tutup. Tetapi untungnya ada cabang-cabang lainnya sehingga pelanggan akhirnya pindah juga mengunjungi cabang (Soto Haji Ma’ruf) lain. Itupun kadang tidak bisa menampung semua pelanggan,” ujar Mufti.
Pelajaran soal kegigihan dipetik Mufti Maulana dari kakek dan ayahnya yang merupakan perintis Soto Betawi H Ma’ruf. Beradaptasi dan berinovasi di tengah situasi sulit.
Bagi Anda yang kangen dengan hangat dan gurihnya Soto Betawi H Ma’ruf ditemani sepiring nasi di kala tidak leluasa keluar rumah seperti saat ini, jangan khawatir.
Selain dapat dipesan secara online melalui layanan antar makanan Soto Betawi H Ma’ruf yang legendaris juga hadir di www.terhubungdarirumah.com/jajananramadhan. Kunjungi laman ini dan temukan beragam kuliner lainnya untuk teman berbuka puasa.