Filosofi Tempe dalam Budaya Jawa, Jadi Simbol Keharmonisan dalam Rumah Tangga
Peneliti pusat studi pandan dan gizi Universitas Gadjah Mada, Murdijati Gardjito, menjelaskan tempe memiliki kiasan dan filosofi.
Editor: Rizky Tyas Febriani
TRIBUNNEWS.COM - Tempe bagi orang Jawa seperti makanan yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Lebih dari sekadar bahan makanan, tempe memiliki makna yang melekat pada budaya Jawa.
Peneliti pusat studi pandan dan gizi Universitas Gadjah Mada, Murdijati Gardjito, menjelaskan tempe memiliki kiasan dan filosofi.
“Di suku Jawa terdapat kiasan ‘Yen atine becik, tempene apik’ jadi tempe itu hanya bisa dibuat oleh orang-orang yang hatinya itu bagus, prilakunya bagus. Artinya rumah tangganya harmonis dapat memelihara hubungan kekeluargaan rumah tangganya dengan baik,” papar Murdijati kepada Kompas.com, Selasa (8/9/2020). Baca selengkapnya>>>
• Cara Mudah Masak Telur Rebus Pedas ala TikTok, Menu Sarapan Praktis yang Cocok untuk Anak Kos
• Cetak Wajah pada Kue Dorayaki Khas Jepang untuk Obati Rindu, Lucu atau Menakutkan?