Bali Paling Siap Gelar Munas Kadin di Tengah Situasi Pandemi Saat Ini
Pandemi Covid-19 selama 15 bulan, membuat perekonomian Bali terpuruk jatuh hingga minus 9,85%.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Pemerintah daerah dan masyarakat Bali tidak tinggal diam. Dipimpin Gubenur Bali, I Wayan Koster, Pulau Dewata memerangi pandemi dengan tersistem, pengadaan fasilitas rumah sakit, disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes), dan pelaksanaan vaksinasi secara efektif.
Pandemi Covid-19 selama 15 bulan, membuat perekonomian Bali terpuruk jatuh hingga minus 9,85%.
Padahal sebelum pandemi, ekonomi Bali sehat, tumbuh 5,94%, dan penyumbang 40% devisa pariwisata nasional.
"Pandemi Covid-19 membuat Bali tidak berdaya. Kehidupan ekonomi turun drastis. Kami berusaha mengatasi sebisa mungkin. Semua usaha kami lakukan, dan semua unsur baik dari pemerintah, swasta dan masyarakat berkerjasama agar Bali kembali dikunjungi orang," ungkap I Wayan Koster.
Senada dengan I Wayan Koster, Kadis Pariwisata Bali, Putu Astawa menjamin bahwa semua fasilitas pariwisata di Bali dari mulai hotel, restoran, tempat wisata dan transportasi beroperasi dengan prokes Covid-19.
Semua fasilitas itu punya sertifikat Cleanliness-Kebersihan, Health-Kesehatan, Safety -Keamanan, dan Environment Sustainability -Ramah Lingkungan (CHSE).
MUNAS KADIN
Atas dasar itulah, Putu Astawa, yang juga mewakili masyarakat Bali merasa sedih, Munas Kadin (Kamar Dagang dan Industri) Indonesia ke VIII batal berlangsung di Kawasan Nusa Dua 2-4 Juni 2021, dengan alasan Covid-19.
"Di saat pandemi ini, saya menjamin Bali paling siap menggelar acara bersifat nasional, dengan jumlah tamu ribuan, seperti Munas Kadin," tutur Putu Astawa.
Munas Kadin, akhirnya, batal di Bali.
Sebagai gantinya, Kendari, Sulawesi Tenggara, ditunjuk menjadi tuan rumah.
Jadwal Munas Kadin pun molor menjadi 29-30 Juni 2021.
Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi, ingin menjadikan momentum Munas Kadin, yang rencana dihadiri Presiden Jokowi, untuk meluncurkan aspal Buton.
Perhelatan Munas Kadin VIII, yang rencananya akan dihadiri 4.000 orang, memang sebuah harapan cerah bagi masyarakat Bali.