Puncak Perayaan Ultah Kota Jogja Ke-265 Makin Meriah, Ada Perhelatan Wayang Jogja Night Carnival
Penyelenggaraan Wayang Jogja Night Carnival akan menjadi acara puncak rangkaian perayaan HUT Kota Jogja yang ke-265.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memeriahkan hari ulang tahun kota Yogyakarta yang ke-265, Pemerintah Kota Yogyakarta akan kembali menggelar Wayang Jogja Night Carnival (WJNC). WJNC merupakan acara tahunan yang sampai saat ini sudah memasuki tahun keenam.
Penyelenggaraan WJNC tahun ini akan menjadi acara puncak rangkaian perayaan HUT Kota Jogja yang ke-265.
WJNC adalah karnaval jalanan (Art on the street) yang menggabungkan dengan tokoh dan lakon pewayangan. Penampilan ini melibatkan seni koreografi, busana, serta musik kontemporer.
Acara ini terbilang sukses menjadi agenda tahunan yang ditunggu oleh masyarakat maupun wisatawan di Jogja. Selain itu, secara resmi tahun ini WJNC sudah menjadi Calendar Of Event (COE) nasional.
Penyelenggaraan WJNC sekaligus terhadap terlaksanaanya sesuai protokol kesehatan, penayangan virtual WJNC dilakukan juga melalui live streaming YouTube channel YouTube Pemkot Jogja & Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta.
Baca juga: Karnaval Rio de Janiero di Brasil Ditunda untuk Pertama Kalinya Sejak 1912
Melalui live streaming, masyarakat tetap bisa menikmati gelaran WJNC dari rumah tanpa melanggar protokol kesehatan. Diharapkan penayangan WJNC secara virtual ini tidak mengurangi nilai dan esensi pertunjukan.
Sesuai dengan semangat HUT Kota Jogja kali ini Tanggap, Tanggon, Tuwuh, live streaming melalui YouTube diharapkan menjadi salah satu pengaplikasian semangat kami dalam berkarya dan berkreasi.
Baca juga: Keripik Petai, Oleh-oleh Desa Wisata Rejo Winangon di Yogyakarta
Konsep acara pada tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Tahun sebelumnya peserta pawai yang bergerak, tahun ini justru penontonnya yang akan berpawai untuk menyaksikan WJNC 2021.
Baca juga: Malang akan Miliki Tempat Wisata Islami Terintegrasi Mirip Cicalengka Dreamland Bandung
Penonton akan berkeliling dari Panggung A sampai dengan Panggung B dengan menggunakan Kendaraan Hias. Memadukan konsep bauran antara luring dan daring (hybrid), dengan main venue digunakan sebagai Master Control.
Para penampil terdiri dari 14 Kemantren akan tampil di 4 area yaitu area Indraprasta yaitu bercerita tentang para (kesatria-romance), Pancawati (bercerita tentang kerajaan kera tragedi),Astina (bercerita tentang Kerajaan Jin – Komedi) dan Khayangan (bercerita tentang para dewa – Romance).
Baca juga: 14 Oktober 2021 Bali Dibuka untuk Wisata Mancanegara, 35 Hotel Ditunjuk untuk Karantina
Pementasan WJNC kali ini mengambil tema Semar Boyong. Lakon ini dipilih karena melanjutkan tema WJNC #5 yang bertemakan Babat Alas Mertani, dalam WJNC #6 kali ini akan mengambil tema recovery.
Judul yang sesuai dengan tema tersebut adalah Semar Boyong, yang juga merupakan cerita pewayangan carangan HB VII.
Tema ini diambil sebagai bentuk upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat Kota Yogyakarta untuk setahap. Demi setahap memperbaiki keadaan selama pandemi berlangsung sejak tahun 2020.
Seperti dalam penyelenggaran WJNC #5 tahun kemarin kali ini WJNC #6 tetap menerapkan protokol kesehatan.
Protokol kesehatan pada Wayang Jogja Night Carnival juga akan dilaksanakan sesuai dengan regulasi tentang protokol kesehatan pada penyelenggaraan event.
Pertama melakukan pengecekan suhu pada pengisi acara, tamu dan penyelenggara. Meminimalisir jumlah kerumunan pada kegiatan dengan bekerja sama dengan Kepolisian, Satpol PP dan Kemantren setempat.
Selain itu juga membatasi jumlah pergerakan orang di dalam venue. Membuat mapping pergerakan orang di kawasan venue utama. Tidak lupa menyediakan sarana protokol kesehatan pada tiap venue.
Di sisi lain swab antigen untuk semua penampil maupun panitia yang bertugas. Wajib vaksin minimal dosis 1 untuk semua penampil maupun panitia yang bertugas dan sebagainya.
Dengan penayangan secara luring dan daring (hybrid) serta pemilihan lakon, pihak berharap WJNC tahun ini dapat menjadi tontonan bagi Masyarakat Indonesia. Khususnya Masyarakat Kota Jogja.
Acara WJNC tahun ini juga diharapkan dapat menginspirasi insan kreatif untuk tetap berkarya tanpa mengabaikan Protokol Kesehatan.
WJNC kali ini tetap menggandeng seniman lokal seperti Nadaskara, Alit Jabangbayi, Sinden Elisa, dan masih banyak lagi lainnya.