Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat Dorong Sejumlah Hal untuk Tingkatkan Pariwisata Danau Toba

Sanggam mengatakan, ada keterkaitan antara sunyinya pengetahuan tentang kisah nyata letusan maha dahsyat, terbentuknya Danau Toba dengan tak bergairah

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-in Pengamat Dorong Sejumlah Hal untuk Tingkatkan Pariwisata Danau Toba
Freepik
Danau Toba dan Pulau Samosir - 5 Fakta Danau Toba 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerhati dan pelaku pariwisata Sanggam Hutapea, mendorong sejumlah hal untuk meningkatkan pariwisata Danau Toba.

Untuk diketahui, penetapan Kawasan Danau Toba sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional (RIPPARNAS) Tahun 2010-2025.

Dia menilai hal itu belum juga mampu mendongkrak Kawasan Danau Toba sebagai industri andalan di sektor pariwisata yang mampu menjadikannya primadona sumber pendapatan bagi negara.

Di sisi lain, hasil penelitian letusan mahadahsyat gunung purba di dunia yang terjadi pada sekitar 73.000-75.000 tahun lalu dan membentuk kubangan besar yang kemudian dikenal dengan Danau Toba, hingga saat ini dentumannya dinilai baru sampai di tingkat domestik bahkan mungkin hanya sebatas warga Kota Melayu Deli, julukan Provinsi Sumatera Utara.

Sanggam mengatakan, ada keterkaitan antara sunyinya pengetahuan tentang kisah nyata letusan maha dahsyat, terbentuknya Danau Toba dengan tak bergairahnya industri pariwisata Danau Toba sebagai destinasi berkelas dunia.

"Siapa bilang Danau Toba terkenal di sentero bumi ini? Apakah itu bukan hanya sekadar halusinasi? Sebab faktanya lebih banyak yang tidak tahu akan keberadaan Danau Toba itu. Bahkan, didalam negeri pun, masih banyak yang tidak tahu Danau Toba," kata Sanggam Hutapea, dalam keterangannya Senin (16/12/2024).

Baca juga: Taman Selecta Kota Batu: Pionir Wisata Zero Waste, Ini 5 Faktanya!

Berita Rekomendasi

Pandangan mendasar disampaikan Sanggam terkait Refleksi Akhir Tahun 2024, sekaligus catatan dinamika pengembangan dan pembangunan Kawasan Danau Toba menuju wisata kelas dunia, mengingat periodeisasi RIPPARNAS sesuai PP Nomor 50 Tahun 2011 untuk periode 15 tahun (2010-2025) akan berakhir tahun depan.

Sanggam mengungkapkan harapannya bahwa masih ada waktu untuk berbenah, menutup kelemahan dan memperbaiki menjadi lebih baik bahkan sangat baik untuk perkembangan pariwisata Kawasan Danau Toba ke depan.  

Diakui Sanggam, saat ini keinginan menjadikan Danau Toba menuju destinasi wisata kelas dunia masih jauh dari mimpi.

Padahal, keinginan itu sangat bisa diwujudkan karena hasil penelitian telah menunjukkan kebenaran bahwa Danau Toba terbentuk dari rangkaian letusan gunung berapi purba.

Termasuk di antaranya adalah satu letusan maha dahsyat di dunia pada sekitar 73.000-75.000 tahun lalu.

Untuk itu, Sanggam Hutapea menekankan pengembangan kawasan Danau Toba sebagai destinasi wisata internasional harus dilakukan secara terpadu dan terintegrasi di antara aspek pendukung lainnya.

Dia juga mengaku prihatin soal koordinasi antar pemerintah daerah yang belum dilakukan secara maksimal. Artinya, pemerintah daerah di tujuh kabupaten masih jalan sendiri-sendiri.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas