Badai Angin Temani Pendakian Tiga Puncak Merbabu
Badai angin tanpa hujan menemani perjalanan tiga pendaki menuju tiga puncak Gunung Merbabu, Magelang, Jawa Tengah.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Theresia Felisiani
Medan menuju pos 1, kiri dan kanan jalur dipenuhi dengan tumbuhan yang tidak terlalu tinggi, dan hanya beberapa pohon besar.
Setelah melewati pos 1, jalurnya lebih melelahkan karena tanjakannya cukup terjal.
Untung saat itu, cuaca cerah jadi jalur tidak licin, sebab jalur pertengahan pos 1 dan 2, terdapat jalur tanah merah yang menguras tenaga.
Perjalanan pos 1 hingga pos 2 ditempuh sekitar 1,5 jam, yang diselingi dengan istirahat duduk maupun berdiri.
Sesampainya pos 2, diputuskan beristirahat sekitar 30 menit untuk berdiskusi.
Apakah bermalam di pos 2 atau melanjutkan ke pos 3. Saat itu, jam tangan menunjukkan sekitar pukul 15.30 WIB.
Setelah berdiskusi, pendakian diputuskan lanjut ke pos 3. Namun, sebelum bergegas melangkah, terlebih dahulu mengisi air untuk bekal bermalam di pos 3.
Di pos 2, memang terdapat saluran air dari pipa paralon dan areanya memiliki tanah datar, sangat ideal untuk ngecamp.
Usai seluruh tempat air terisi penuh, sekitar pukul 16.00 WIB, dilanjutkan perjalanan ke pos 3.
Medannya, terjal dan jalurnya batuan cadas dengan waktu tempuh sekitar satu setengah jam.
Saat mendekati pos 3, cuaca mulai kurang bersahabat. Angin kencang menemani setiap pendaki yang melintas di punggungan.
Fisik mulai tidak seprima awal, langkah pun mulai sedikit gontai setiap memijak.
Namun, kondisi tersebut dapat dilalui dengan baik dan akhirnya sampai di batas Kabupaten, simpang pertemuan Jalur Thekelan dan Wekas.
Di tempat ini diputuskan mendirikan tenda. Posisinya, sekitar 30 meter di atas pos 3, dan hanya bisa muat 1 tenda.