Berawal dari Embung Karhutla, Kampung Dayun Siak Kini Menjelma Jadi Kampung Wisata yang Digandrungi
Kampung Dayun di Kabupaten Siak Riau merupakan kawasan yang rentan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Tapi itu dulu.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Kampung Dayun di Kabupaten Siak Riau merupakan kawasan yang rentan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Tapi itu dulu, kini kawasan tersebut menjelma menjadi kampung wisata.
Terdengar mengagetkan, kampung itu masuk dalam 300 besar desa wisata pada ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 yang diumumkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.
Seperti apa perubahan Kampung Dayun? Ceritanya cukup unik, sebab masyarakat setempat mengolah embung pencegah karhutla menjadi sebuah destinasi yang kini cukup digandrungi.
Bahkan saat ini sedang dibangun fasilitas lengkap untuk outbond, seperti flying fox, shaking bridge, monkey bridge, wahana permainan anak, sepeda air hingga fasilitas olahraga, fitness outdoor dan jogging track.
Lokasi juga dilengkapi dengan fasilitas homestay, kantin, toilet umum serta tempat duduk dan fotozone.
Untuk dapat mencapai objek wisata yang lagi hits di Siak ini sangat gampang. Dari kawasan Istana Siak bisa berkendara menuju Bundaran Kampung Dayun, sejauh 25 Km.
Setelah itu belok kiri mengikuti jalan pipa Caltex dan melewati kantor Polres Siak. Hanya beberapa ratus meter dari kantor Polres Siak menyimpanglah ke kanan.
Di sana sudah ada rambu dan petunjuk jalan bahwa perjalanan ke lokasi hanya tinggal 2 menit lagi.
Lokasi objek wisata ini berada di pinggir jalan raya Kampung Dayun. Di pinggir jalan itu terlihat kawasan hijau yang dilengkapi fasilitas olahraga seperti volleyball, fitnes outdoor, permainan anak-anak.
Di pinggir lokasi ini ada jalan lurus menuju arah bawah. Nah, ini merupakan lokasi objek wisata Kampung Dayun, tepatnya di Dusun Cengal, RT 9 RK 4.
Di lokasi ini terdapat hamparan air tenang sekitar 6.000 meter persegi dan mempunyai kanal berbentuk huruf e kecil.
Embung inilah yang awalnya sebagai embung untuk pencegahan Karhutla.
Karena kawasan ini cukup luas, pemerintah desa setempat melengkapi fasilitas kawasan tersebut sehingga menjadi tujuan wisata baru di Siak.
Selain embung dengan kecipak-kecipak air yang dimainkan ikan rawa gambut yang dilepas di dalamnya, wisatawan bisa menggunakan fasilitas sepeda air untuk mengitari kanal berbentuk huruf e tersebut.