Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Berawal dari Embung Karhutla, Kampung Dayun Siak Kini Menjelma Jadi Kampung Wisata yang Digandrungi

Kampung Dayun di Kabupaten Siak Riau merupakan kawasan yang rentan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Tapi itu dulu.

Editor: Content Writer
zoom-in Berawal dari Embung Karhutla, Kampung Dayun Siak Kini Menjelma Jadi Kampung Wisata yang Digandrungi
Dok Tribun Pekanbaru
Seorang pengunjung wisata Kampung Dayun berjalan di shaking bridge, Senin (23/8/2021) 

TRIBUNNEWS.COM - Kampung Dayun di Kabupaten Siak Riau merupakan kawasan yang rentan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Tapi itu dulu, kini kawasan tersebut menjelma menjadi kampung wisata.

Terdengar mengagetkan, kampung itu masuk dalam 300 besar desa wisata pada ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 yang diumumkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno. 

Seperti apa perubahan Kampung Dayun? Ceritanya cukup unik, sebab masyarakat setempat mengolah embung pencegah karhutla menjadi sebuah destinasi yang kini cukup digandrungi.

Bahkan saat ini sedang dibangun fasilitas lengkap untuk outbond, seperti flying fox, shaking bridge, monkey bridge, wahana permainan anak, sepeda air hingga fasilitas olahraga, fitness outdoor dan jogging track.

Lokasi juga dilengkapi dengan fasilitas homestay, kantin, toilet umum serta tempat duduk dan fotozone

Untuk dapat mencapai objek wisata yang lagi hits di Siak ini sangat gampang. Dari kawasan Istana Siak bisa berkendara menuju Bundaran Kampung Dayun, sejauh 25 Km.

Setelah itu belok kiri mengikuti jalan pipa Caltex dan melewati kantor Polres Siak. Hanya beberapa ratus meter dari kantor Polres Siak menyimpanglah ke kanan.

Berita Rekomendasi

Di sana sudah ada rambu dan petunjuk jalan bahwa perjalanan ke lokasi hanya tinggal 2 menit lagi.

Lokasi objek wisata ini berada di pinggir jalan raya Kampung Dayun. Di pinggir jalan itu terlihat kawasan hijau yang dilengkapi fasilitas olahraga seperti volleyball, fitnes outdoor, permainan anak-anak.

Di pinggir lokasi ini ada jalan lurus menuju arah bawah. Nah, ini merupakan lokasi objek wisata Kampung Dayun, tepatnya di Dusun Cengal, RT 9 RK 4. 

Di lokasi ini terdapat hamparan air tenang sekitar 6.000 meter persegi dan mempunyai kanal berbentuk huruf e kecil.

Embung inilah yang awalnya sebagai embung untuk pencegahan Karhutla.

Karena kawasan ini cukup luas, pemerintah desa setempat melengkapi fasilitas kawasan tersebut sehingga menjadi tujuan wisata baru di Siak.

Selain embung dengan kecipak-kecipak  air yang dimainkan ikan rawa gambut yang dilepas di dalamnya, wisatawan bisa menggunakan fasilitas sepeda air untuk mengitari kanal berbentuk huruf e tersebut.

Rasakan sensasinya saat mengayuh sepeda di bawah pohon-pohon rindang dan suara burung yang berdendang.

Pada sudut kawasan teduh ini terdapat jembatan goyang yang digantung dari pohon ke pohon.

Wisatawan ditantang menyebrangi anak sungai di ketinggian 5 meter menggunakan titian jembatan bergoyang.

Tidak perlu ragu, pengelola menyediakan safety belt dan di bawah petunjuk instruktur outbound yang berlisensi. 

Di sepanjang kawasan juga dibangun jogging track, yang dihiasi lukisan 3D yang memukau.

Trek ini dijaga hanya untuk pejalan kaki dan dilarang keras membawa kendaraan di atasnya.

Kawasan memang masih dalam persiapan, namun sudah banyak dikunjungi wisatawan. 

Kebanyakan wisatawan yang datang ingin mencoba sensasi flying fox dengan bentangan tali sejauh 117 meter di atas permukaan embung. Melayang di atas embung ini menjadi andalan dari seluruh fasilitas outbond untuk saat ini.

Selain itu, pengunjung juga bisa membangkitkan adrenalin pada shaking bridge. Foto-foto seluruh fasilitas inilah yang dikirim ke Dinas Pariwisata Siak, Dinas Pariwisata Provinsi hingga ke panitia ADWI 2021 di Jakarta. 

“Beberapa waktu lalu, Kepala Dinas Pariwisata Siak Pak Fauzi Azni berkunjung ke sini. Beliau mengeksplore kawasan ini sehingga direkomendasikannya untuk ikut ajang ADWI 2021,” kata Ketua Pokdarwis Kampung Dayun Nuviko Viseri didampingi wakil ketua dan sekretarisnya, Boni Sahatua dan Dian Dwijayanti. 

Mereka bercerita, akhir Juni 2021, kampung ini ditunjuk Dinas Pariwisata Siak untuk mengikuti lomba desa wisata tingkat provinsi.

Saat event itu berjalan, pihak provinsi memberikan link agar Kampung Dayun ikut pada ajang ADWI 2021. 

“Maka kami mengikuti ADWI 2021, pihak desa mengirim foto dan deskripsi ke Dinas Pariwisata Siak, dilanjutkan ke provinsi dan provinsi mendaftarkan ke kementerian,” kata dia.

Setelah terdaftar sebagai peserta, pada  23 Juli 2021 Menteri Sandiaga Uno memberikan Bimtek secara daring.

Bimtek tersebut terkait kriteria penilaian peserta yang masuk. Jumlah peserta yang masuk sebanyak 1831 desa se Indonesia.

“Secara mengejutkan ternyata kita masuk 300 besar desa wisata Siak. Ini menakjubkan dan sangat memotivasi kami,” kata Nuviko. 

Saat ini pihaknya telah melengkapi CHSE. Bahkan sudah dimulai untuk pengembangan kawasan panahan, arena mobil anak- anak, lapangan berkuda, pembangunan homestay dan lain lain.

Pengembangan Manajemen Penawaran Paket Wisata

Saat ini, lokasi wisata ini dikelola oleh Pokdarwis yang bertanggung jawab kepada pemerintah desa setempat.

Wisatawan bisa menikmati paket permainan yang tersedia cukup dengan merogoh kocek Rp55 ribu.

Paket ini menawarkan flying fox, shaking bridge, monkey bridge, permainan anak, dan sepeda air.

Pengelola juga menyediakan tawaran untuk harga satuan yakni, flying fox Rp20 ribu, shaking bridge Rp15 ribu, monkey Bridge Rp10 ribu, sepeda air Rp10 ribu dan wahana anak -anak Rp5 ribu. 

“Kondisi saat ini hanya terhalang PPKM level 4, jika tidak ada aturan PPKM, kami akan buka untuk umum setiap hari. Pengalaman sebelumnya, pengunjung paling ramai di akhir pekan. Objek wisata ini termasuk kategori wisata buatan,” semoga Siak menang secara nasional,” kata dia.

Camat Dayun Novendra Kasmara juga merasa bangga Dayun masuk ke dalam 300 besar desa wisata pada ajang ADWI 2021.

Ini pengalaman pertama Dayun ikut ajang ini dan bisa mewakili Siak bertengger di posisi 300 besar.

“Tentu harapan kita Dayun masih terus bertahan hingga 100 besar dan kalau bisa paling teratas dibanding desa lain se Indonesia,” kata dia.

Novendra mengakui kreatifitas masyarakat desa Dayun yang bisa kompak membangun objek wisata yang bermula dari embung pencegahan Karhutla ini.

Ia juga salut bahwa posko Karhutla di lokasi dijadikan untuk posko utama pengelola wisata Dayun Hijau tersebut.

“Mohon dukungan semua pihak agar Dayun terus maju dan objek wisata yang ada saat ini semakin digandrungi masyarakat,” kata dia.

Selain Kampung Dayun, berbagai desa di Indonesia juga memiliki potensi cerita menarik untuk dibagikan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Kamu bisa menemukannya di https://ayobangundesadigital.id/.

Nah, selain itu, ini merupakan kesempatanmu untuk turut serta mengangkat kisah dari desa yang kamu kunjungi ataupun desa tempat tinggalmu dengan ikutan Kompetisi Video singkat berdurasi maksimal 60 detik yang merupakan bagian dari campaign kolaborasi antara Tribun Network bersama BRI dan bekerja sama dengan Kemendes. Apalagi, akan ada hadiah dengan total jutaan rupiah, lho! 

Langsung cek informasi lebih lanjutnya di sini, ya!

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas