Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hadirkan Menu Kearifan Lokal Bali, Berdayakan Petani Arak di Karangasem dan Petani Kopi Kintamani

Tingginya kebutuhan arak, menyerap hingga 25 ribu tenaga kerja yang menghidupi 100 ribu jiwa dengan total value mencapai Rp 240 miliar per tahun.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
zoom-in Hadirkan Menu Kearifan Lokal Bali, Berdayakan Petani Arak di Karangasem dan Petani Kopi Kintamani
ist
Bersulang minum arak. 

Saat awal pandemi itu Hadi mengisi waktu luangnya dengan meracik arak dan membagikannya kepada teman-teman terdekatnya, termasuk Wena Wahyudi, founder Twalen Warong.

Sambutan yang diterima oleh kawan-kawannya ternyata sangat positif.

Wena kemudian membawa Arakbica tersebut ke Jakarta dan memperkenalkannya lagi kepada M Bloc Group yang kebetulan saat itu tengah membuka audisi untuk tenant M Bloc Market. Selanjutnya adalah sejarah.

Arakbica diproduksi dengan bahan baku yang diambil langsung dari petani arak di Karangasem dan petani kopi Kintamani, Bangli, Bali.

Dimulai dari penyadapan nira, proses fermentasi, dua kali distilasi sampai dengan pembuatan cold brew coffee, seluruhnya dikontrol ketat dan diproses di sebuah pabrik rumahan di daerah Jalan Panji, Badung, Bali.

Melalui Arakbica yang secara resmi diluncurkan pada Jumat (11/3) di Twalen Warong, kawasan M Bloc Space, Jakarta Selatan, Twalen Spirit mengupayakan agar minuman lokal beralkohol bisa naik kelas dan diterima pasar global dengan fokus perhatian pada penguatan karakter dan kualitas rasa, kemasan dan dampak, serta visi misi untuk meningkatkan value.

“Kami ingin mengagregasi produk dan petani arak Bali. Bermula dari Arakbica, semoga dalam perjalanannya Twalen Spirit bisa bertemu dengan artisan minuman lokal lainnya se-Nusantara,” jelas Wena Wahyudi.

Berita Rekomendasi

Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKop UKM, Eddy Satria menilai, pengembangan petani kopi dan arak yang terlibat dalam produksi Arakbica terobosan luar biasa dan pihaknya mendukung bagaimana pengembangan petani-petani ya yang terkait dengan kopi dan araknya atau niranya.

KemnkopUKM sendiri menyediakan pelatihan untuk petani bagaimana menanam dan memanen dengan narasumber yang sudah teruji.

"Pelatihan yang tak dipungut biaya ini bisa mendorong petani menjadi lebih tekun," katanya.

Handoko Hendroyono, co-founder sekaligus CEO M Bloc Space mengatakan, Twalen Spirit dengan produk pertamanya, Arakbica tak hanya sekadar menjanjikan kebahagiaan bagi yang mencicipinya, namun juga menjadi bagian integral dari sebuah supply chain yang panjang ekosistem arak di Bali dari hulu hingga ke hilir.

"Juga mampu membuka lapangan pekerjaan serta menjanjikan kesejahteraan bagi para petani yang terlibat di dalamnya. 

Kami bangga untuk dapat bersama-sama Twalen Spirit mengembangkan Arakbica menjadi sebuah jenama karya UKM/UMKM unggulan yang memiliki standar internasional dan layak untuk diekspor,” ujarnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas