Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta 6 Kuliner Khas Ramadan dari Berbagai Daerah di Indonesia, Bikin Ngiler!

Ada satu hal yang membuat masyarakat menantikan bulan ramadan, yakni menyicipi kuliner khas ramadan yang khas dan lezat.

BizzInsight
zoom-in Fakta 6 Kuliner Khas Ramadan dari Berbagai Daerah di Indonesia, Bikin Ngiler!
Shutterstock
Ilustrasi es pleret, minuman legendari khas blitar. 

TRIBUNNEWS.COM – Ramadan selalu menjadi momen yang paling dinantikan oleh masyarakat muslim di Indonesia. Namun, ada satu hal yang sangat istimewa dalam menyambut bulan suci ini setiap tahunnya, yakni mencicipi kuliner khas Ramadan, mulai dari takjil hingga menu makan besar dengan rasanya yang khas dan lezat.

Banyak sekali sajian khas bulan Ramadan yang bisa dibeli di sepanjang jalan maupun pasar saat sedang ngabuburit. Tak hanya itu, kamu juga bisa membeli bahan-bahan makanan untuk membuat sajian khas Ramadan tersebut di rumah sambil menunggu waktu berbuka puasa.

Terlebih, setiap daerah #DiIndonesiaAja memiliki kuliner khas Ramadan masing-masing, terutama takjil. Banyak takjil khas dari setiap daerah yang unik, nikmat, dan lebih mudah ditemui saat bulan Ramadan.

Berbagai menu khas Ramadan juga cocok untuk dijadikan referensi menu berbuka puasa, lho! Nah, berikut ini adalah 6 kuliner khas Ramadan dari berbagai daerah di Indonesia yang menggugah selera. Hati-hati ngiler!

Untuk menambah pengetahuan mengenai kuliner lokal dan juga konten kreatif parekraf lainnya, follow akun Instagram @pesona.indonesia dan akun TikTok @pesonaindonesia.

1) Bubur Kampiun, bubur dengan rasa juara khas Minang

Bubur Kampiun.
Bubur Kampiun. (Indonesia.Travel)

Kuliner Sumatera Barat memang sudah dikenal dengan kekayaan rasanya yang menggiurkan. Untuk urusan takjil, bubur kampiun dijamin bikin kamu ketagihan karena kelezatannya.

Berita Rekomendasi

Bubur khas Minangkabau ini terbuat dari campuran ketan putih yang dikukus, bubur kacang hijau, bubur ketan hitam, bubur sumsum, bubur candil dan kolak ubi atau pisang yang berada dalam satu mangkuk penuh.

Cocok untuk berbuka puasa, kandungan gula dan karbohidrat bubur kampiun yang menyegarkan sangat diandalkan untuk memulihkan tenaga setelah seharian penuh berpuasa.

2) Kolak Biji Salak, menu andalan warga Betawi

Kolak biji salak.
Kolak biji salak. (Shutterstock)

Ramadan tanpa kolak tentu tak lengkap rasanya. Dalam hal ini, masyarakat asli Jakarta atau Betawi memiliki kolak yang tak biasa dan sangat ikonis, yaitu kolak biji salak. Meskipun bukan terbuat dari biji salak asli, kolak ini dimasak dengan kuah santan kolak yang sama dengan olahan ubi dibentuk bulat kecil menyerupai biji salak.

Sajian khas Ramadan ini mudah untuk kamu buat di rumah karena hanya membutuhkan bahan-bahan sederhana, seperti ubi jalar, tepung tapioka, santan, daun pandan, dan gula. Kalau tidak mau repot membuatnya, kolak biji salak juga mudah untuk ditemui saat memasuki bulan Ramadan di lingkungan sekitar.

3) Mie Glosor, takjil primadona warga Bogor

Ilustrasi mie golosor dengan gorengan.
Ilustrasi mie golosor dengan gorengan. (Shutterstock)

Mie glosor merupakan salah satu takjil primadona yang banyak dijajakan di sepanjang jalan atau pasar takjil di Kota Bogor. Mie bertekstur licin ini dibuat dari aci yang dicampur dengan kunyit, sehingga menampilkan warna kuning terang.

Mie glosor kerap dijual dalam keadaan mentah agar pembeli bisa menumisnya terlebih dahulu di rumah. Namun, ada pula yang dijual dalam keadaan sudah matang. Untuk rasa ternikmatnya, mie glosor dapat dinikmati dengan daun bawang dan dilumuri oleh bumbu kacang. Partner terbaiknya, tentu saja gorengan, terutama bakwan. Nyam!

4) Es Pleret, penghilang dahaga khas Blitar

Es Pleret.
Es Pleret. (Indonesia.Travel)

Mungkin kamu belum familier terhadap kuliner Ramadan asal Blitar ini. Bagi kamu pencinta minuman dingin saat berbuka puasa, rasanya wajib mencicipi minuman manis penyegar dahaga yang satu ini, namanya es pleret.

Dibuat dari santan, gula, dan pleret (kue berwarna merah putih), segelas es pleret akan menghilangkan dahaga dan menutup berkah ibadah puasa seharian dengan lengkap dan menyegarkan.

5) Jalangkote, takjil paling diburu di Makassar

Ilustrasi jalangkote, takjil dari Makassar.
Ilustrasi jalangkote, takjil dari Makassar. (Shutterstock)

Sekilas, jalangkote sangat mirip dengan kue pastel, yakni menyerupai bulan separuh dengan ukiran di pinggirnya. Namun, kulit jalangkote cenderung agak bergelembung ketimbang pastel yang cenderung halus. Gorengan ini merupakan salah satu takjil yang banyak diburu di Makassar, Sulawesi Selatan.

Sementara untuk isiannya, jalangkote lebih beragam dan memiliki rasa rempah yang lebih kuat. Isi jalangkote terdiri dari irisan kentang, bihun, tauge, telur, dan daging cacah yang dibalut tepung tebal, serta menggunakan rempah berupa pala dan jintan.

6) Pisang Asar, pisang panggang Ambon

Pisang Asar.
Pisang Asar. (Indonesia.Travel)

Olahan pisang khas Ambon ini menjadi favorit berkat rasanya yang kaya dari campuran kacang kenari, kayu manis, telur, margarin, dan gula aren bubuk di atasnya.

Sepintas hampir mirip dengan pisang bakar, namun pisang asar memiliki rasa yang lebih gurih daripada pisang bakar. Rasa gurih ini berasal dari margarin yang dioleskan pada daging pisang.

Tips spesial: Pisang raja adalah menjadi varian yang tepat untuk membuat Pisang Asar, karena jika menggunakan jenis pisang lain rasanya tidak lezat dan gurih pisang raja. Biar makin mantap, kamu bisa menyantapnya bersama hidangan minuman hangat seperti kopi dan teh saat buka puasa.

Menikmati indahnya bulan Ramadan akan makin lengkap dengan berwisata di dalam negeri sambil produk lokal dengan #BeliKreatifLokal dari UMKM setempat. Eits, bahkan kamu bisa menggerakan aktivitas ekonomi di sekitarmu dengan #BeliKreatifLokal keperluan ibadah dan sajian bulan puasa dari UMKM dan pedagang di sekitarmu.

Terlebih lagi, dikarenakan kondisi pandemi sudah makin membaik, melansi dari situs RRI, Menparekraf Sandiaga Uno mengajak masyarakat untuk membeli dan menggunakan produk buatan lokal alias UMKM Indonesia.

 Apalagi menurutnya, produk ekonomi kreatif Indoensia memiliki kualitas yang baik dan tidak kalah dari produk luar negeri.

“Bangga buatan Indonesia, tapi jangan cuma bangga, namun juga beli buatan Indonesia. Jadi kita jangan jadi Rohali (rombongan hanya lihat-lihat), atau Rihana (rombongan hanya nanya-nanya), kita semua harus jadi Rojali (rombongan jadi belanja dan beli),” ajak Sandiaga saat Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Nusa Dua, sebagaimana keterangan pers, Bali, Jumat (25/3/2022).

Hal ini, tambah Sandiaga, merupakan upaya yang bisa dilakukan oleh masyarkaat untuk mempercepat kebangkitan ekonomi dan memperluas peluang kerja di Indonesia.

Nah, sambil menikmati makanan khas Indonesia saat Ramadan, kamu juga bisa melihat-lihat rekomendasi liburan untuk dikunjungi nanti saat pandemi sudah mereda di akun Instagram @pesona.indonesia.

Jangan lupa untuk tetap menerapkan protokol kesehatan 6M dan melengkapi vaksinasi, termasuk melakukan booster, demi mencegah penularan Covid-19 di antara orang-orang tercinta yang akan kita temui saat silaturahmi hari raya Idulfitri nanti.

Oh ya, sambil ngabuburit menunggu waktu berbuka puasa, kamu bisa ikutan Sayembara Akamsi atau Ambassador Kampung Sini. Sayembara Akamsi ini merupakan ajang kompetisi yang menantang kamu untuk menemukan pesona tersembunyi di lingkungan sekitar dan kemudian membagikannya dalam bentuk foto atau video ke akun Instagram @pesona.indonesia.

Periode kompetisi ini berlangsung mulai dari 15 Maret-15 Mei 2022. Para pemenang akan dinobatkan menjadi Akamsi alias #AmbassadorKampungSini dan berkesempatan untuk mendapatkan hadiah uang tunai, Iphone 13 Pro Max, hingga paket e-wallet senilai jutaan rupiah. Untuk syarat dan ketentuan lebih lengkap terkait Sayembara Akamsi ini kamu bisa langsung cek di Instagram @pesona.indonesia.

Jangan lupa untuk follow akun Instagram @pesona.indonesia dan akun TikTok @pesonaindonesia untuk mendapatkan update berita terbaru mengenai destinasi wisata, event menarik dan info ekonomi kreatif #DiIndonesiaAja.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas