Bukan Tarif Tiket Masuk Borobudur yang Naik Rp750 Ribu, tapi Tiket Naik ke Candi
Pengelola menjelaskan bukan tiket masuk Borobudur yang mengalami kenaikan menjadi Rp750 ribu, melainkan tiket naik ke atas candi.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Lalu, pelajar hanya akan dikenai tarif Rp5.000.
Baca juga: Ganjar Dukung Penuh Borobudur Ditetapkan Jadi Destinasi Wisata Ramah Lingkungan
Baca juga: Luhut Tetapkan Tarif Baru Masuk Candi Borobudur: Wisatawan Lokal Rp750 Ribu, Turis Asing 100 Dolar
"Kami juga sepakat dan berencana untuk membatasi kuota turis yang ingin naik ke Candi Borobudur sebanyak 1.200 orang per hari, dengan biaya 100 dollar untuk wisman dan turis domestik sebesar 750 ribu rupiah."
"Khusus untuk pelajar, kami berikan biaya 5.000 rupiah saja," urai Luhut, dikutip Tribunnews.com.
Luhut sendiri sudah memastikan kenaikan tarif tersebut tak berlaku bagi tiket masuk ke kawasan Candi Borobudur.
"Untuk masuk ke kawasan Candi akan tetap mengikuti harga yang sudah berlaku," katanya.
DPR Kritik Keras
Rencana pemerintah untuk menaikkan tarif tiket masuk Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, mendapatkan kritik keras dari DPR RI.
Anggota Komisi X DPR RI, Nuroji, menilai aturan yang baru saja diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, tidak rasional.
Pasalnya, kenaikan harga tiket masuk tempat wisata itu bertolak belakang dengan promosi destinasi wisata.
"Memang Borobudur perlu dijaga kelestariannya, tapi bukan dengan menaikkan tarif yang selangit."
"Itu bertolak belakang dengan promosi destinasi wisata ini. Kepentingan konservasi dan wisata memang perlu seimbang. Tapi, bukan menaikan harga setinggi itu," kritik Nuroji, Minggu (5/6/2022), dikutip dari laman resmi dpr.go.id.
Baca juga: Ganjar: Candi Borobudur Pusat Energi
Baca juga: Tarif Tiket Masuk Borobudur Bakal Naik, Warga Lokal Bayar Rp 750 Ribu, DPR Kritik Keras
Menurutnya, jika kenaikan harga tiket didasari untuk membatasi jumlah pengunjung, maka sebaiknya pihak pengelola melakukan sistem bergiliran.
"Pembatasan jumlah wisatawan yang naik ke Candi Borobudur itu bisa dilakukan dengan membatasi jumlah pengunjung atau dengan cara bergiliran atau antre."
"(Atau) hal lain yang bisa dijadikan alternatif solusi pelestarian Candi Borobudur adalah dengan menutup area candi pada waktu-waktu tertentu untuk perawatan atau pengurangan beban berat candi," lanjut Nuroji.