Vincent Van Gogh: The Immersive Experience, Pengalaman Menyusuri Karya Abadi Sang Pelukis
Banyak dari karyanya terjual dengan harga fantastis, salah satunya dihargai sebesar 82,5 juta dolar AS.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Pengunjung secara saksama menonton tayangan tak bersuara itu. Satu persatu orang datang dan pergi ke sudut tersebut.
Van Gogh tak hanya terkenal dengan lukisan The Starry Night. Ada juga The Sunflowers yang merupakan seri lukisan Van Gogh berjumlah 11 lukisan. Pajangan lukisan ini banyak mengundang pengunjung untuk mengabadikan lukisan-lukisan tersebut ke dalam ponselnya masing-masing.
Ruangan berikutnya yang merupakan daya tarik utama Van Gogh: The Immersive Experience adalah sebuah studio besar yang di setiap sudut dan sisinya ada visual dari karya-karyanya.
Studio besar ini menampilkan berbagai macam visual dari lukisan Van Gogh. Gambarnya terlihat bergerak dan berganti setiap saat.
Guna mendukung pengalaman ruangan ini, pengelola menyediakan kursi di beberapa titik. Di tengahnya turut disediakan bean bag (kursi santai menyerupai bantal empuk) yang tersebar. Pengunjung bisa menempatinya dan memandang karya Van Gogh yang beragam.
Satu hal yang menambah pengalaman ini semakin dahsyat, adalah alunan lagu merdu yang terputar tanpa henti. Rasanya seperti larut dalam karya Van Gogh dan berada di dalam lukisannya.
Pengalaman Van Gogh: The Immersive Experience tak berhenti di situ. Di ruangan selanjutnya, ada pengalaman memakai virtual reality (VR) yang membawa pengunjung seakan-akan sedang berada di dalam lukisan Van Gogh.
Dengan membayarkan uang sebesar 5 dolar Singapura, pengunjung bisa menikmati pengalaman berjalan di dalam lukisan Van Gogh selama kurang lebih 11 menit.
Tribunnews berkesempatan mencobanya dan hasilnya memuaskan. Pengunjung diajak "masuk" dan berjalan menyusuri berbagai lukisan Van Gogh, serta melihat seluruh sudut dari lukisannya secara tiga dimensi.
Pemandangan 360 derajat ini juga dilengkapi dengan suara Van Gogh yang bercerita mengenai dirinya ketika sedang membuat lukisan tersebut.
Suara Van Gogh akan menemani pengunjung ke tujuh karyanya seperti The Bedroom, The Siesta, The Starry Night, dan lain-lain.
Setelah itu, ada mini teater yang menyajikan tontonan berupa biografi Van Gogh. Selama 15 menit, tayangannya dibagi menjadi beberapa babak. Saat itu, ruangan teaternya cukup penuh, tersisa hanya beberapa kursi di barisan depan. Semua menonton secara serius. Mereka mengambil posisi terbaik untuk menyimak jalan hidup sang seniman.
Secara keseluruhan, Van Gogh: The Immersive Experience merupakan destinasi wisata yang menyajikan pengalaman pameran seni yang luar biasa. Pengunjung diajak menyelami ratusan karya Van Gogh secara langsung, didukung dengan alunan musik di latarnya.
Tak melulu melalui lukisan-lukisannya yang terpajang di dinding, ada studio yang menampilkan karya Van Gogh secara besar, melebar ke setiap sudut dan sisinya. Selain itu, ada juga VR yang bisa membawa pengunjung menyusuri dunia di dalam lukisan Van Gogh.