Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Singapura Bidik 3,11 Juta Turis Indonesia, Perbanyak Restoran Halal dan Opsi Wisata Low Budget

Indonesia menjadi negara nomor satu pengunjung terbanyak ke Singapura, mengalahkan China dan India.

Penulis: Ashri Fadilla
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Singapura Bidik 3,11 Juta Turis Indonesia, Perbanyak Restoran Halal dan Opsi Wisata Low Budget
Istimewa
Kawasan Perkampungan Joo Chiat di Singapura. Indonesia menjadi negara nomor satu pengunjung terbanyak ke Singapura, mengalahkan China dan India yang masing-masing berada di posisi dua dan tiga. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ashri Fadilla

TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Indonesia menjadi negara nomor satu pengunjung terbanyak ke Singapura, mengalahkan China dan India yang masing-masing berada di posisi dua dan tiga.

Sejak awal 2023, jumlah turis Singapura asal Indonesia mencapai 1,5 juta.

Namun menurut Mohamed Hafez Marican, Area Director Indonesia of Singapore Tourism Board Jakarta, jumlah tersebut masih di bawah target yang diharapkan.

Sebab sebelum pandemi Covid-19, Indonesia menyumbang hingga dua kali lipatnya, yakni 3,11 juta wisatawan.

Baca juga: Presiden Jokowi Sebut Harga Beras di RI Masih Murah Dibanding Brunei dan Singapura

"Dalam dua tahun ke depan, tentunya kita akan menargetkan ketika sebelum Covid-19, 3,11 juta pengunjung bahkan lebih," katanya.

Demikian pula dengan jumlah hari kunjungan, Singapura juga menargetkan peningkatan pasca-pandemi Covid-19.

BERITA REKOMENDASI

Sebab sebelumnya wisatawan Indonesia cenderung berkunjung selama 3 sampai 4 hari.

"Kami ada target untuk membuat mereka stay lebih lama, sebab mereka lebih senang datang sekejap, kemudian pulang lagi. Sebab kalau mereka datang ke Europe, mereka stay lebih lama," ujar Hafez.

Untuk mencapai target tersebut, Singapura terus menggenjot pertumbuhan restoran berlogo halal.

Hal itu dilakukan, mengingat mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam.

Namun bagi pemilik restoran beragama Islam, Singapura memiliki aturan bahwa mereka tak mesti mengurus sertifikat halal.

"Sertifikasi halal sudah mulai, sudah 30 tahun, tapi kami akan melebihkan, akan meluaskan. Kalau pemiliknya muslim, dalam undang-undang mereka tidak perlu ambil halal certificate," kata Hafez.

Baca juga: Lestari Moerdijat Sebut Tren Peningkatan Kunjungan Wisman Harus Diimbangi Kualitas Layanan Wisata

Selain restoran halal, untuk membidik turis Indonesia yang mayoritas muslim, Singapura juga tengah berupaya membangun musala yang lebih luas di berbagai destinasi wisata.

"Di sini pun ada musala, tapi kurang besar, jadi kami mau luaskan lagi," ujarnya.

Bicara soal destinasi wisata, kini Negeri Singa itu tak hanya menawarkan kemewahan bagi kalangan menengah ke atas.

Hafez mengungkapkan saat ini telah tersedia beberapa opsi untuk berwisata dengan budget terbatas.

Di antaranya, terdapat perkampungan tradisional yang menawarkan suasana berbeda, seperti Kampong Bugis, Kampong Glam, China Town, Little India, dan Joo Chiat.

"We cannot run away from that (expensive). Tapi kita punya value is much more. This is our position. We cannot compare with Bangkok. Ada yang berbeda ditawarkan," ujarnya.

Kemudian untuk menarik wisatawan secara umum, Singapura Tourism Board sebagai perpanjangan tangan Pemerintah Singapura membuat campaign Made in Singapore.

Menurut Hafez, Made in Singapore menawarkan pengalaman berwisata yang penuh "twist." Katanya, pengalaman biasa akan menjadi luar biasa.

"Kampanye ini memberikan sentuhan baru pada brand destinasi Passion Made Possible dengan menawarkan pengalaman khas Singapura, mulai dari atraksi ikonis hingga destinasi hidden gems, serta bagaimana Singapura mengubah momen biasa menjadi luar biasa," katanya.

Kampanye ini juga bertujuan untuk menjaga Singapura tetap menjadi destinasi utama dalam benak para wisatawan dengan menampilkan ciri khas negara ini.

Tak hanya terkesan mewah dan high class, tapi Singapura kini juga berupaya menawarkan atraksi wisata tradisional yang terdiri dari berbagai etnis.

"Kampanye ini mengadopsi pendekatan yang lebih berani dan menyenangkan untuk menyampaikan semangat Made in Singapore, di mana sentuhan pada yang familiar menciptakan liburan yang berbeda dan istimewa," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas