Mengenal Boeing 737-800 Jeju Air yang Jatuh di Korsel, Banyak Dipakai Maskapai Penerbangan di Dunia
Maskapai penerbangan Jeju Air 7C2216 jatuh dan terbakar pada Minggu (29/12/2024) di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan.
Editor: Hasanudin Aco
Pesawat kemudian meluncur di sepanjang landasan pacu sebelum bertabrakan dengan susunan antena dan terbakar. Para pejabat mengonfirmasi 179 kematian, dengan dua awak yang terluka ditemukan di bagian ekor. Para korban berusia antara tiga hingga 78 tahun.
Apa yang dikatakan Jeju Air?
Kepala eksekutif maskapai penerbangan Korea, Kim E-bae, mengatakan ia ingin "menundukkan kepala dan meminta maaf", menurut pernyataan di situs web perusahaan.
Ia menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban tewas dan mengatakan Jeju Air akan melakukan apa pun untuk mendukung mereka.
Dalam pernyataannya, Kim mengatakan bahwa "sulit untuk menentukan penyebab kecelakaan", seraya menambahkan "Terlepas dari penyebab kecelakaan, saya merasa bertanggung jawab sebagai CEO."
Perusahaan telah menghapus fitur pemesanan tiket dari beranda situs webnya.
Apa yang dikatakan Boeing?
Seorang juru bicara perusahaan mengatakan "Kami sedang menghubungi Jeju Air terkait penerbangan 2216 dan siap membantu mereka. Kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga yang kehilangan orang terkasih, dan pikiran kami tertuju kepada para penumpang dan awak pesawat."
Pabrikan mengatakan pihaknya berkewajiban secara hukum untuk merujuk semua pertanyaan tentang kecelakaan itu ke Badan Investigasi Kecelakaan Penerbangan dan Kereta Api Korea Selatan (ARAIB).
Apa yang akan terjadi sekarang?
Kecelakaan itu terjadi saat Korea Selatan dilanda kekacauan politik menyusul pemakzulan Yoon Suk Yeol , presiden, setelah ia menetapkan dan kemudian membatalkan darurat militer.
Namun, penjabat presiden, Choi Sang-mok, telah memerintahkan pemeriksaan keselamatan darurat terhadap seluruh operasi penerbangan negara itu, serta masa berkabung nasional selama tujuh hari.
Kementerian Perhubungan Korea Selatan telah memerintahkan pemeriksaan terhadap setiap Boeing 737-800 yang beroperasi di negara tersebut.
Sementara itu, Jeju Air telah mengungkapkan pihaknya mengalami lonjakan pembatalan pemesanan, dengan mengatakan sekitar 68.000 reservasi penerbangan telah dibatalkan, menurut kantor berita Yonhap.
Sumber: The Guardian/Yonhap
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.