Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Pelajar Sekolah Dasar Antusias Menulis
Pelajar SD pun bisa menulis buku. Buktinya pun telah banyak terlihat. Satu lagi, ternyata menulis itu mengasyikkan
Editor: Anita K Wardhani
Joko Susanto Melaporkan dari Sidoarjo
TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Pelajar SD pun bisa menulis buku. Buktinya pun telah banyak terlihat. Satu lagi, ternyata menulis itu mengasyikkan. Itulah pesan yang disampaikan oleh Amatullah Nuha Salsabila (Nuha), penulis cilik Sidoarjo di depan puluhan pelajar SD Negeri Sidokare 2 Sidoarjo, Sabtu, 18 Februari 2012.
Kehadiran Nuha sebagai penulis cilik menjadikan motivasi baru bagi siswa-siswi SD yang mengikuti acara Penulis Cilik Berbagi Cerita. Meski siang hari, mereka nampak antusias mendengarkan penjelasan penulis yang belum genap berusia 12 tahun yang kini duduk di kelas VI SD IT Nurul Fikri Sidoarjo tersebut.
Kesan antusias terlihat saat puluhan siswa SD mengikuti acara hasil kerjasama guru SDN dengan keluarga penuis cilik. Para siswa itu penasaran dengan proses penulisan dan penerbitan buku anak oleh anak-anak seusianya. Rasa keingintahuan yang cukup besar itu akhirnya sedikit terobati ketika Nuha mulai menjelaskan tahap demi tahap menulis buku.
Nuha, penulis buku novel Kecil-Kecil Punya Karya (KKPK) berjudul The Rainbow School , dengan bahasa anak-anak menjelaskan cara dan langkah menulis buku. Menurutnya, langkah pertama untuk menerbitkan buku adalah banyak membaca. "Dengan banyak membaca kita akan tahu dan bisa muncul ide baru," kata pelajar yang akhir tahun lalu mengikuti Konferensi Penulis Cilik Indonesia di Jakarta itu.
"Tapi masing-masing anak bisa jadi punya cara yang berbeda, yang penting nulis aja," tambahnya.
"Apapun yang pernah kita alami sehari-hari dapat menjadi bahan untuk kita tulis. Termasuk, banyaknya kera liar yang menyerang warga Taman Sidoarjo, bisa itu ditulis," tambahnya sambil tersenyum. Menurutnya, banyak sekali tema yang bisa ditulis, mulai perasaan kita, pengalaman di sekolah, persahabatan atau cita-cita. "Meski belum berhasil dimuat atau diterbitkan, teruslah menulis, jangan mudah putus asa. Saya duu selesai menulis naskah buku kelas IV dan langsung dikirim, tapi terbitnya waktu saya kelas VI," ungkapnya.
"Buku novel saya bercerita tentang Nadya yang ingin pindah ke sekolah yang jauh tapi fasilitasnya lengkap. Nadya ingin mandiri. Di sekolah baru dia punya pengalaman baru," jelasnya. Penggemar buku J.K Rowling dan Jostein Gaarder itu juga menceritakan pengalamannnya mengikuti konferensi penulis cilik. Dia juga berpesan, "Menulis bisa dimulai dari yang sederhana dulu, saya dulu menulis pertama kali tentang buah pisang. Sudah dimuat di koran waktu saya masih TK."
Salahsatu pemenang kompetisi matematika SD tingkat Kabupaten Sidoarjo dalam rangka Hari Jadi Sidoarjo 2012 beberapa waktu lalu berharap acara itu dapat mendorong lahirnya semangat menulis di kalangan pelajar SD. Penulis novel KKPK yang sudah dicetak ulang itu mengajak pelajar Sidoarjo melakukan kegiatan positif termasuk menulis.
Acara makin menarik karena diisi seling pembagian doorprize seperti buku tulis dan kertas binder. Ada pula sesi tanya jawab dengan peserta. Rencananya, acara serupa akan digelar di beberapa sekolah lain, dalam waktu dekat SD Rumah Matahari Sukodono Sidoarjo.
Pengalaman penulis seperti menulis Buku KKPK The Rainbow School (sudah cetak ulang), menulis cerita misteri pencuri pada buku KKPK Luks Edisi Sepuluh (proses cetak), menulis buku kumpulan cerpen Miss Accessories (proses di penerbit), peserta Konferensi Penulis Cilik Indonesia 2011, Juara 1 Pildacil di sekolah, Salahsatu pemenang kompetisi matematika SD tingkat Kabupaten Sidoarjo dalam rangka Hari Jadi Sidoarjo 2012.
Kepala sekolah SD N Sidokare 2 Sidoarjo Siti Handayani berharap kegiatan itu bermanfaat dan memberi motivasi para siswanya untuk menulis. Para murid didampingi guru wali kelasnya masing-masing. Mereka serius mengikuti acara kepenulisan itu hingga akhir.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.