Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Catatan untuk Bangsa di Sepak Bola
Sangat menyakitkan melihat Timnas kalah dalam pertadingan melawan tim Malaysia
Editor: Rachmat Hidayat
Oleh Muannas,SH
Suporter Indonesia
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Sangat menyakitkan melihat Timnas kalah dalam pertadingan melawan tim Malaysia. Seperti terlempar kotoran didepan muka, malu dan sangat terendahkan.
Malaysia yang pada tahun 70-an belajar dari Indonesia saat ini sudah jauh melangkah meninggalkan gurunya.
Apa yang salah dalam tubuh Timnas? Dualisme kepemimpinan yang tidak berkesudahan, menjadi kendala kemajuan persepak bolaan nasional.
Liga yang sejatinya menjadi tempat pembibitan atlet terbaik morat marit dan tercerai berai oleh dualisme PSSI.
Terhina dan sangat terhina, bangsa Indonesia hari ini. Sebelumnya di ejek dengan kata "Indonesia Anjing" oleh suporter malaysia, kini dipermalukan kembali dengan kekalahan 2 : 0 tanpa balas.
Bangsa besar yang terlecehkan dengan Sepak bola, kini kita menjadi negara Tersepak oleh Bola. Aneh, apa iya dari sekian ratus juta orang di Indonesia tidak bisa di kumpulkan 20 orang sebagai atlet yang mampu membawa nama baik bangsa di Dunia Internasional.
Hal ini pula yang menunjukan bahwa bangsa ini adalah bangsa lemah dan bangsa yang perlu melakukan Restorasi, Malam ini harus menjadi pemantik bagi para pemangku jabatan untuk segera merestorasi PSSI menjadi satu badan yang tidak tercerai berai. Agar tidak lagi bangsa besar ini terlecehkan sebagai bangsa Anjing, seperti ejekan suporter Malaysia.
Saatnya restorasi PSSI untuk Indonesia Terhormat dimata Dunia. Salam Restorasi