Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Politisasi Asap dan Sikap SBY
Singapura dan Malaysia menuntut Indonesia berupaya lebih untuk menghentikan kabut asap
Sejumlah tokoh dan masyarakat Indonesia berpikiran demikian ketika mengkritik Presiden SBY atas pernyataan maafnya. Sedangkan, makna maaf Presiden SBY dalam rangka gestur atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan Indonesia ke negara lain. Untuk menjaga hubungan baik maka permintaan maaf disampaikan.
Maaf yang disampaikan Presiden berbeda dengan maaf yg dikehendaki China terhadap Jepang, karena tidak ada tuntutan permintaan maaf tersebut baik dari Singapura dan Malaysia kepada Indonesia.
Disamping itu, maaf yang disampaikan Presiden bukanlah atas suatu kebijakan yang secara sengaja dilakukan pemerintah. Ini berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Jepang dalam perspektif China. Last but not least, apa yang dilakukan oleh Presiden SBY agar hubungan antar negara terjaga dan semangat solidaritas ASEAN lebih dikedepankan.
Dari kasus asap ini, kita dapat membandingkan tingkat emotional question (EQ) dan intellectual question (IQ) antara Indonesia dengan Singapura. Kita harus belajar lebih banyak lagi dalam mengelola konflik dan masalah yang terjadi.
*) Penulis adalah alumnus pasca sarjana Kajian Strategik Intelijen, Universitas Indonesia. Tinggal di Jakarta Timur.