Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Kritik untuk KPU Terkait Debat Capres

Jadi, debat capres/cawapres tadi bukan debat yang sesungguhnya. Itu tak lebih dari acara tanya jawab lontaran pertanyaan layaknya acara cerdas cermat.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Kritik untuk KPU Terkait Debat Capres
Tribunnews/Herudin
Pasangan capres-cawapres, Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK mengucapkan salam perpisahan usai mengikuti acara debat di Balai Sarbini, Jakarta Selatan, Senin (9/6/2014). Debat akan dilakukan sebanyak lima kali selama masa kampanye. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Oleh Tiurmaida Tampubolon (produser/host acara debat/talk show televisi)

DARI pengamatanku, debat capres cawapres tadi malam sangat jauh dari unsur debat. Yang namanya debat, para peserta debat seharusnya diperkenankan langsung mendebat/merespon "lawan" debatnya tanpa harus mengikuti instruksi si moderator baru boleh meresponse pernyataan "lawan" debatnya.

Jadi, debat capres/cawapres tadi bukan debat yang sesungguhnya. Itu tak lebih dari acara tanya jawab lontaran pertanyaan layaknya acara cerdas cermat.

Padahal, bila format debat sesungguhnya yang ditampilkan maka, rakyat yang menonton bisa semakin mendapat gambaran lebih jelas, siapa pasangan capres cawapres yang lebih cerdas, lebih memiliki konsep jelas, lebih tenang, percaya diri serta lebih memiliki kematangan emosional.

Selain itu, melalui format debat yang sesungguhnya, rakyat juga akan bisa mendapat gambaran lebih jelas untuk bisa menentukan pilihan siapa pemimpin yang berpegang teguh pada prinsip kebenaran yang diyakininya kendati didebat pihak "lawan".

Dengan kata lain, akan terlihat jelas, karakter para pemimpin tersebut. Apakah memiliki sikap teguh mempertahankan prinsip kebenaran yang diyakininya atau mencla-mencle alias plintat-plintut saat pasangan lain mendebat dengan argumentasi yang bisa saja mematahkan prinsip atau konsep atau gagasan besar yang diyakininya tersebut.

Peran moderator juga tidak boleh terlalu dominan, karena yang menjadi pemain utamanya adalah para pasangan capres/cawapres. Jadi moderator cukup melontarkan pertanyaan dan menjaga jalanya debat tetap terarah dengan baik dan tidak keluar dari topik bahasan.

Berita Rekomendasi

Upss..satu lagi, pertanyaan juga tidak boleh panjang-panjang. Substansinya jadi kurang jelas, sehingga jelas terlihat masing-masing pasangan capres/cawapres terganggu. Alhasil, ada beberapa poin pertanyaan tidak bisa langsung direspon.

Sukses untuk KPU dan panitia debat. Saya berharap debat berikutnya lebih baik lagi. Semoga catatan kecil ini bermanfaat. Tuhan memberkati Indonesia.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas