Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Revolusi Mental "Lima Kaki" Jokowi
Kemampuan mengolah nilai nilai jati diri bangsa sebagai arsenal intelektual dan SUDAMI yang handal patut dijadikan basis gerakan Revolusi Mental.
Editor: Hasanudin Aco
Problem kebangsaaan yang mendera perjalanan bangsa dipenghujung 70 tahun usia kemerdekaan adalah menurunnya ikatan negara bangsa dalam bentuk pengingkaran semangat kebhinekaan.
Di ulang tahun ke 70 Uni Sovyet kehilangan eksistensi negaranya . Perancis dengan revolusi sosial, Amerika dengan Perang Budak dan beberapa masalah sejenis dalam era sejarah dan konteks kontemporer, ikut menyisakan peradaban kelam yang mewarnai lukisan penderitaan umat manusia.
Hari ini virus KABEL atau Kekerasan Akibat Budaya Ekstrim Luar telah mengiris kesatuan dan persatuan bangsa.Revolusi Mental "kaki ketiga" adalah penghormatan kebhinekaan dengan peningkatan toleransi melalui dialog melalui pendirian Sarana Edukasi Kolektif Orientasi Langsung Aspek Harmoni Tenggangrasa Orang Lain Empati Rukun Akur Nilai Sejati Indonesia atau SEKOLAH TOLERANSI.
Proses penghambatan melalui maraknya anomali nilai nilai agama moral budipekerti ikut mengurangi kapasitas nasional dalam membangun.
Korupsi dan turunnya adalah penyebab ketidak adilan dan kesenjangan orang banyak yang membutuhkan penyegeraan gerakan aksi langsung anti korupsi sejak dini atau GALAKSI.
Sekolah Anti Korupsi, kantin kejujuran,budaya Hemat Menabung, indonesia ikhlas ber integritas adalah beberapa aksi mendukung Revolusi Mental "kaki keempat" melalui Olah Budipekerti Akhlak Terpuji Indonesia atau OBAT Indonesia.
Penghargaan atas waktu patut dijadikan basis gerakan untuk kesiapsiagaan anak bangsa mengisi pembangunan.
Disiplin taat pada komitmen bersama adalah salah satu pilar revolusi mental "kaki kelima".
Perlu dirancang Gerakan Bangun Pagi Nasional untuk memulai Indonesia Meyakinkan dengan Revolusi Mental " lima kaki" .