Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Bila Anda Ditipu Saat Belanja di Singapura, Ini Tips Melawannya
Sebuah transaksi fantastis yang tidak masuk akal tampaknya sedang terjadi saat itu, dan di situlah kami merasa ditipu oleh pedagang ponsel Singapura.
Editor: Hasanudin Aco
Saya juga hampir melakukan proses WSS (writ of seizure and sale), sebuah proses penyitaan aset sesuai dengan yang saya inginkan kepada toko tersebut, dengan membayar 405 dollar Singapura untuk biaya meterai dan biaya juru sita (small claims tribunal).
Akhir cerita, pengembalian uang pun terjadi, dan saya tidak jadi mengajukan WSS untuk kasus ini. Namun, izinkanlah saya memberikan beberapa tips untuk berbelanja di negara orang, khususnya bila Anda berurusan dengan nominal yang cukup besar:
1. Gunakanlah kartu kredit
Benar, Anda mungkin akan dikenakan charge sebesar 3 persen, tetapi hal tersebut mengamankan Anda karena biasanya bank penerbit kartu akan langsung menelepon Anda jika ada transaksi dengan nominal yang cukup besar atau berasal dari luar negeri. Ingat, telepon yang berdering di saku saya ketika saya sedang berdebat dengan pemilik toko? Ya, itu adalah pihak bank dari Indonesia yang berusaha menghubungi saya, tetapi transaksi diteruskan karena saya tidak mengangkat telepon saya.
Keuntungan lainnya adalah, dengan kartu kredit, ada pengamanan kedua karena Anda bisa melakukan dispute atau menyanggah transaksi bila transaksi tersebut membuat Anda dirugikan.
2. Gunakanlah mesin pencari
Apabila Anda ingin berbelanja di suatu tempat, mesin pencari mungkin dapat membantu Anda meminimalkan masalah. Dengan terbukanya era internet yang begitu luas, gunakan kata kunci yang mengarah ke hal negatif, misalnya "G3 Advance Trading Scam" atau "G3 Advance Trading Cheat".
3. Too good to be true
Berhati-hatilah terhadap harga barang yang terlalu murah. Setidaknya, menurut saya secara pribadi, transaksi ponsel di Singapura bisa masuk ke dalam kategori barang black market saat barang tersebut masuk ke Indonesia. Jadi, carilah pembanding.
Sama halnya ketika Anda berbelanja gadget di Hongkong, carilah perbedaan antara barang bergaransi lokal dan bergaransi internasional.
4. Teliti dan jangan sendiri
Tanyakanlah mengenai apa yang Anda beli dengan mengacu pada 5W1H (what, where, when, who, why, and how)
- Mengapa harganya cukup murah dibandingkan tempat lain?
- Selain yang sudah dijelaskan, biaya apa lagi yang harus dibayar?
- Di mana saya bisa melakukan klaim bila terjadi kerusakan?
- Berapa lama garansi yang diberikan untuk barang tersebut?
- Apa saja yang termasuk dalam garansi?
- Apa syarat yang diperlukan untuk mendapatkan barang tersebut?
- Apakah unit tersebut dapat dipakai secara internasional?
- Berapa lama proses aktivasi?
Pedagang yang terlalu bermulut manis dan ramah secara psikologis ingin membuat Anda merasa lebih nyaman, dan waspadalah terhadap setiap hal yang harus Anda lakukan.