Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Warga Aceh Kirimkan Pesan Penyemangat Pelajar SD Miyatojima Korban Tsunami Jepang 2011
Para relawan wanita Aceh mengirimkan surat penyemangat khususnya untuk pelajar di Miyatojimi, Higashimatushushima, perfektur Miyagi, korban tsunami.
Editor: Y Gustaman
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Para relawan wanita Aceh mengirimkan surat penyemangat kepada warga Jepang khususnya para pelajar di Miyatojima, Higashimatsushima, perfektur Miyagi, yang menjadi korban tsunami 11 Maret 2011.
Kekuatan tsunami yang menghantam perfektur Miyagi begitu mengerikan. Informasi itu dibaca para wanita Aceh lewat manga Jepang, sehingga banyak memberikan wawasan baru bagi warga Aceh soal tsunami.
Surat raksasa yang dibuat para relawan akan disampaikan lewat video internet kepada para pelajar SD di perfektur Miyagi tersebut, ungkap wanita Aceh dalam wawancara khusus yang dimuat koran Sankei, Selasa (10/3/2015).
Surat penyemangat tersebut sekaligus menyambut peringatan empat tahun dari Timur Gempa Besar Jepang, Rabu (11/3/2015). Upaya pertukaran kebudayaan kedua bangsa ini juga mengingatkan 10 tahun lalu Aceh terkena tsunami dan ratusan ribu nyawa menjadi korban.
Warga Aceh berharap rakyat Jepang tetap teguh, kuat dan bersemangat saat ini menghadapi cobaan tersebut di peringatan ke-4 nya.
Pada 5 Maret malam, sebuah LSM Jepang dan belasan anggotanya ikut pula dalam pertemuan di Aceh, memperingati bencana empat tahun lalu di Jepang di sebuah sekolah di Aceh. Ditampilkan pula lagu repertoar serta pameran foto-foto saat bencana lalu itu.
"Selain itu kami di sekitar masjid, melakukan doa yang didedikasikan untuk para korban Gempa Jepang tersebut," papar seorang guru bahasa Jepang Aceh, Hanafiah.
Sementara staf Kota Banda Aceh Hafriza (31) selama 11 bulan sejak Maret 2013 pernah berada di Higashimatsushima, perfektur Miyagi untuk mengambil bagian dalam pelatihan pencegahan dan rekonstruksi bencana.
"Saya belajar banyak mengenai perlindungan selama terjadi bencana dengan manga. Bertahan dengan berlindung di lantai dua rumah serta mencoba melarikan diri dengan mobil."
Banda Aceh juga mengalami rekonstruksi selamai beberapa tahun pascatsnumai berkat bantuan luar negeri. Menurut Hafriza, sekarang ini masalahnya banyak rumah kosong yang tidak tahu mau diapakan.
Gubernur Provinsi Aceh Zaini Abdullah mengungkapkan, "Berkat bantuan yang signifikan dari Jepang, Aceh banyak terbantu. Kita juga korban tsunami, memiliki pengalaman yang sama dengan rakyat Jepang."