Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Kesiapan Dokter Indonesia Menghadapi Globalisasi Kesehatan
Dalam bidang kesehatan tersebut, timbul pertanyaan, bagaimana kesiapan pelayanan kedokteran di Indonesia?
Editor: Dahlan Dahi
Oleh
Dr. Taruna Ikrar, M.D., MPharm., PhD
(Adjunct Professor, University of California, USA and Director Brain Circulation Institute of Indonesia, Surya University)
KITA telah berada dalam era global, yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupan kita.
Dalam era global ini, bata-batas antar Negara perlahan akan pupus, sehingga terjadi perpindahan barang, jasa, modal, manusia, teknologi, pasar, dan semua hal antar Negara dengan mudahnya.
Demikian pula terjadi globalisasi dalam berbagai sektor yang mengarah pada pasar bebas yang tidak bisa dihindari oleh semua Negara didunia, termasuk diantaranya Indonesia.
Dalam era globalisasi ini, terjadi perpindahan teknologi, informasi dan seterusnya. Dalam konteks Globalisasi mempengaruhi perubahan di semua sektor, termasuk bidang kesehatan.
Bahkan kita telah memasuki dan telah diberlakukan Asean Free Trade Area (AFTA)di tahun 2015 ini. Dalam bidang kesehatan tersebut, timbul pertanyaan, bagaimana kesiapan pelayanan kedokteran di Indonesia?
Padahal globalisasi akan berdampak pada semua segi kehidupan, termasuk di dalamnya aspek pelayanan kesehatan.
Dalam fase globalisasi tersebut, semua Negara akan saling tergantung dengan Negara lainnya, yang berarti tidak ada satu bangsa didunia ini yang dapat berdiri sendiri, walaupun negera atau bangsa tersebut telah menjadi Negara maju atau negera industri.
Tantangan-tantangan ini, tentunya akan berdampak pada perkembangan pelayanan kesehatan di tanah air Indonesia.
Tantangan yang dihadapi dalam bidang kesehatan dimasa depan adalah, munculnya berbagai penyakit-penyakit baru didunia, akibat mutasi berbagai jenis virus dan bakteri, serta dampak dari perubahan kondisi lingkungan dan gaya hidup ummat manusia, yang secara umum berkembang sebagai berikut:
Epidemi penyakit menular yang semakin berkembang melewati batas-batas Negara dan wilayah. Berbagai jenis penyakit epidemi seperti HIV/AIDS, kolera, dan SARS, Swine flu yang tidak hanya mengancam daerah tempat asal penyakit tersebut, tetapi akan menyebar keseluruh penjuru dunia menjadi endemik bahkan pandemik yang sangat berbahaya bagi kehidupan ummat manusia.
Dengan adanya pergeseran dramatis dari penyakit akut ke kronis, tentunya akan berdampak pada pergesaran strategi pelayanan kesehatan, yang dimasa lalu diutamakan pada segi pengobatan kuratif akan begeser ke tingkat pencegahan atau preventif kemudian dilanjutkan ketingkat pengobatan kuratif dan rehabilitatif.
Kondisi ini ditandai dari perubahan besarnya tingkat morbilitas dan mortalitas penyakit penyakit tertentu.