Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Tamsil Linrung: Biaya Listrik dari Nuklir Jauh Lebih Murah
"Kita bisa lihat di negara-negara Eropa listriknya murah," sebut Tamsil.
Editor: Robertus Rimawan
TRIBUNNEWS.COM - Menjelang akhir kunjungan di Rusia, delegasi komisi VII DPR menyempatkan berdialog dengan sekitar 60 mahasiswa dan masyarakat Indonesia bertempat di Wisma Duta, KBRI untuk Rusia.
Bertindak sebagai moderator dalam dialog adalah Dubes RI Djauhari Oratmangun.
Dialog dibuka dengan sambutan Tamsil Linrung mengenai tugas dan fungsi Komisi VII DPR maupun tujuan kunjungan ke Rusia dalam rangka memperoleh informasi mengenai peraturan dan pengelolaan sumber daya energi dan mineral di Rusia yang penting sebagai bahan perbandingan.
Selanjutnya Dwi Rahayu, mahasiswi S2 jurusan Nuclear Power dan Thermophysics pada National Research Nuclear University MEPhi menanyakan kemungkinan revisi PP No. 79/2014 dalam rangka mengakomodir penggunaan energi nuklir guna mencapai target listrik 35.000 MW.
"Butuh waktu lama untuk pembuatan peraturan dimaksud."
"Namun kami di DPR sudah melaksanakan tugas menyampaikan masalah ini kepada pemerintah, selanjutnya terserah pemerintah dalam pelaksanaannya," ujar Tamsil Linrung.
"Tanpa PLTN, dalam jangka jangka panjang akan sulit bagi indonesia untuk kompetitif karena biaya listrik dari nuklir jauh lebih murah."
"Kita bisa lihat di negara-negara Eropa listriknya murah," sebutnya. (Tribunners/Tamsil Linrung)