Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Blog Tribunners

Muang Jong Ritual Sedekah Laut Suku Sawang

Setelah berminggu-minggu terapung, akhirnya pertolongan itu datang lewat penjelmaan dewa-dewi yang dipercaya sebagai penguasa laut.

Penulis: kenny dwi kania

TRIBUNNERS - Setiap tahun masyarakat suku laut dikepulauan Bangka Belitung menggelar ritual Muang Jong untuk keselamatan saat mencari nafkah dilaut.

Muang Jong adalah sebuah ritual adat yaitu mengarungkan sebuah kapal kecil yang berisikan sesajian ke tengah laut sebagai wujud rasa syukur dan keselamatan saat mengarungi lautan.

Tradisi ini dilakukan oleh orang laut Belitung yang dikenal dengan suku Sawang.

Upacara sakral ini menjadi bagian dari daya tarik wisata di daerah ini, khususnya daerah Belitung. Sedekah laut, kisah itu bermula ketika pada satu masa sekelompok orang Sawang yang berada di tengah laut lepas ditimpah musibah, ombak bergulung-gulung disertai hujan badai membalikkan perahu mereka.

Setelah berminggu-minggu terapung, akhirnya pertolongan itu datang lewat penjelmaan dewa-dewi yang dipercaya sebagai penguasa laut. Mereka diselamatkan ke tempat yang disebut Gusong Timur. Disana diperlihatkan sebuah jong (perahu) dan pondok kecil yang mereka sebut ancak. Ketika penyelamat orang sawang itu menghilang, sadarlah mereka bahwa sang penyelamat tak lain adalah dewa dewi penguasa laut.

Menurut yang empunya cerita, sejak saat itulah orang Sawang memutuskan mengadakan ritual Muang Jong dengan cara meniru bentuk jong dan ancak yang diperlihatkan kepada mereka.

Dalam bahasa umum Muang Jong yang berpuncak pada ritual membuang miniatur kapal beserta sesaji kelaut adalah semacam kegiatan sedekah laut.

Selain itu mengenang arwah leluhur mereka yang meninggal karena ganasnya ombak laut.

Tradisi ini juga sekaligus sebagai sarana untuk memohon agar diberikan perlindungan dan keselamatan bagi siapapun yang mencari nafkah dilaut. 

Pelaksanaannya paling tidak berlangsung tiga hari tiga malam dimana didalamnya ada ritual yang harus dijalankan.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas