Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Ketengan Arab Saudi Iran Pengaruhi Harga Minyak Dunia
Harga minyak dunia bergerak melemah ditengah tensi yang semakin meninggi antara Iran dan Arab Saudi.
Penulis: Forex Simpro
TRIBUNNERS - Harga minyak dunia bergerak melemah ditengah tensi yang semakin meninggi antara Iran dan Arab Saudi.
Pelemahan harga minyak terjadi dikarenakan kekuatiran investor akan adanya perang harga pasokan minyak dibandingkan dengan peperangan yang sebenarnya antara Iran dan Arab Saudi.
Sebelumnya kedua negara ini memang dikenal sering bersitegang sejak satu dekade yang lalu. Ketegangan semakin memuncak setelah Arab Saudi dikabarkan mengeksekusi mati salah satu pemimpin atau Ulama Syiah dari Iran. Paska eksekusi tersebut kantor kedutaan Arab Saudi untuk Iran diserang oleh masyarakat Iran yang memprotes tindakan tersebut.
Industri Manufaktur China sendiri dilaporkan masih mengalami pelemahan dan menyebabkan permintaan kepada minyak dunia berkurang. Caixin Manufaktur China untuk bulan Desember pada hari Senin (4/12/2015) dilaporkan bertumbuh lebih rendah dari perkiraan. Caixin Manufaktur China diprediksi akan bertumbuh pada angka 48.9 namun laporan bulan Desember disampaikan berada pada angka 48.2.
Laporan Caixin Servis PMI China hari Rabu (6/01/2015) kemarin dilaporkan juga mengalami pelemahan ke angka 50.2 lebih rendah dari perkiraan 52.3 dan lebih rendah dari laporan bulan November yang berada pada angka 51.2.
Crude Oil Amerika untuk produksi atau pasokan minggu terakhir bulan Desember dilaporkan mengalami penurunan ke angka -51 juta barrel, lebih sedikit dari laporan pada minggu sebelumnya yang berada pada angka 2.6 juta barrel. Ekspektasi pasar adalah pasoka minyak Amerika akan berada pada angka 0.7 juta barrel.
Pelemahan harga minyak terjadi dikarenakan kekuatiran investor akan adanya perang harga pasokan minyak dibandingkan dengan peperangan yang sebenarnya antara Iran dan Arab Saudi.
Sebelumnya kedua negara ini memang dikenal sering bersitegang sejak satu dekade yang lalu.
Ketegangan semakin memuncak setelah Arab Saudi dikabarkan mengeksekusi mati salah satu pemimpin atau Ulama Syiah dari Iran.
Paskaeksekusi tersebut kantor kedutaan Arab Saudi untuk Iran diserang oleh masyarakat Iran yang memprotes tindakan tersebut.
Industri manufaktur China sendiri dilaporkan masih mengalami pelemahan dan menyebabkan permintaan kepada minyak dunia berkurang.
Caixin Manufaktur China untuk bulan Desember, pada hari Senin (4/12/2015) dilaporkan bertumbuh lebih rendah dari perkiraan.
Caixin Manufaktur China diprediksi akan bertumbuh pada angka 48.9 namun laporan bulan Desember disampaikan berada pada angka 48.2.
Laporan Caixin Servis PMI China hari Rabu (6/01/2015) kemarin dilaporkan juga mengalami pelemahan ke angka 50.2 lebih rendah dari perkiraan 52.3 dan lebih rendah dari laporan bulan November yang berada pada angka 51.2.
Crude Oil Amerika untuk produksi atau pasokan minggu terakhir bulan Desember dilaporkan mengalami penurunan ke angka -51 juta barrel, lebih sedikit dari laporan pada minggu sebelumnya yang berada pada angka 2.6 juta barrel. Ekspektasi pasar adalah pasoka minyak Amerika akan berada pada angka 0.7 juta barrel.