Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Unik Warga Desa Ini Bayar Listrik Dengan Sekilo Kopi
Adalah masyarakat Desa Pelakat, Kecamatan Semende Darat Ulu, Muara Enim Sumatera Selatan yang sudah sekian lama warganya hidup berselimut kegelapan.
Ditulis oleh : Ridhuan Habibie
TRIBUNNERS - Tarif listrik kian hari terus naik, bagi sebagian warga yang hidupnya pas-pasan tentu terasa mencekik.
Tapi pernahkan Anda bayangkan, ada sebuah desa yang warganya hanya membayar dengan sekilo biji kopi atau setara Rp 18 ribu untuk iuran listrik per bulan?
Adalah masyarakat Desa Pelakat, Kecamatan Semende Darat Ulu, Muara Enim Sumatera Selatan yang sudah sekian lama warganya hidup berselimut kegelapan.
Letaknya yang terpencil diujung perbukitan dengan ketinggian 1.300 mdpl membuatnya belum terjamah aliran listrik dari PLN.
Pertengahan tahun 2013 lalu Al Azhar Peduli Ummat mendirikan PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro) bekerja sama dengan PT Bukit Asam Tbk yang membuat warga Desa Pelakat kini bisa merasakan terangnya kehidupan saat malam tiba.
Aliran irigasi desa digunakan untuk menggerakan pembangkit listrik, kemudian airnya kembali lagi dipakai untuk mengairi persawahan.
Hasilnya, terwujudlah 32 KW untuk 124 KK di Desa Pelakat. Setiap rumah mendapatkan 225 watt, sedangkan sarana umum seperti masjid, balai desa, dan sekolah mendapat 450 Watt.
PLTMH ini kemudian diresmikan oleh Bupati Muaraenim Muzakir, didampingi Dirut PTBA Milawarma, Direktur Al Azhar Peduli Umat Hari Rahmad pada hari Selasa (20/8/2013) lalu. Kini kehidupan warga Desa Pelakat semakin bergairah.
"Kini masjid makin semarak dengan kegiatan mengaji dan sholat berjamaah. Bahkan di rumah-rumah terdengar alunan ayat-ayat suci Al-Qur’an yang dikumandangkan oleh para orang tua dan putra-putri mereka,” ujar Kohapa tokoh masyarakat Desa Pelakat.
PLTMH ini dikelola oleh Kelompok Swadaya Masyarakat dalam bentuk koperasi. Iuran yang dibayarkan oleh tiap rumah sekitar Rp 20 ribu per bulan, sudah termasuk iuran wajib koperasi Rp 5.000 honor operator Rp 5.000 dan sisanya untuk cadangan perawatan.
Selain di Desa Pelakat, APU juga membangun PLTMH serupa di Desa Pamoyanan Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur,, Jawa Barat yang menghasilkan daya 12.7 KW untuk menerangi rumah 98 kepala keluarga.