Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Menyetir Mobil Berbahaya bagi Penderita Penyakit Ini

Menyetir mobil merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi kebanyakan orang. Akan tetapi, bagi beberapa penderita penyakit tertentu menyetir mobil dapat

zoom-in Menyetir Mobil Berbahaya bagi Penderita Penyakit Ini
Tribunnews.com/ Agung Budi Santoso
Teknologi keamanan mengemudi (safety driving) yang dikenalkan oleh Toyota Motor Corporation kepada awak media dari Indonesia termasuk Tribunnews.com di kota Tokyo Jepang, akhir Oktober 2015 lalu. 

Ditulis oleh : Puji Agung Budiman

TRIBUNNERS - Menyetir mobil merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi kebanyakan orang. Akan tetapi, bagi beberapa penderita penyakit tertentu menyetir mobil dapat menjadi aktivitas yang membahayakan bagi keselamatan.

Carmudi sebagai platform jual beli kendaraan terpercaya di Indonesia yang peduli dengan keselamatan berkendara, mengulas beberapa penyakityang mana penderitanya tidak disarankan untuk mengemudikan mobil.

 Hemianopsia

Hemianopsia adalah penyempitan bidang penglihatan yang mengakibatkan penderitanya memiliki pandangan yang terbatas.

Penderita hanya melihat separuh bagian dari bidang penglihatan. 

Obyek yang tadinya terlihat bisa tiba-tiba hilang dan menjadi gelap. Hal ini dikarenakan otak penderita mengalami kerusakan organik yang bisa disebabkan oleh stroke atau cedera kepala.

BERITA REKOMENDASI

Peneliti menyatakan penderita hemianopsia tidak disarankan untuk menyetir karena penderita mengalami kesulitan mendeteksi pejalan kaki atau objek bergerak lainnnya di jalan raya.

Panic Attack atau Panic Disorder

Panic attack adalah serangan kepanikan yang menjurus kepada ketakutan hebat yang terjadi tiba-tiba tanpa ada sebab apapun sebelumnya.

Penyakit itu dapat menyerang kapan saja dalam kondisi apapun.

Penderita panic attack yang telah mengalami serangan sedikitnya empat kali sudah dikategorikan menderita Panic Disorder.


Penderita panic attack sering disalahartikan sebagai penderita penyakit jantung karena secara umum gejalanya sangat mirip dengan serangan jantung.

Mulai dari detak jantung yang sangat cepat dan berdebar-debar, pusing, kepala seperti melayang, badan terasa dingin, napas pendek-pendek, dan seakan-akan merasa akan meninggal atau sekarat.

Halaman
12
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas