Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Putri Unpar Raih Hasil Sempurna Kontra Stikes
Tim basket putri Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) raih kemenangan perdana di ajang LIMA Basketball Blibli.com West Java Conference, setelah men
Ditulis oleh : PR LigaMahasiswa
TRIBUNNERS - Tim basket putri Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) raih kemenangan perdana di ajang LIMA Basketball Blibli.com West Java Conference, setelah mengalahkan tim Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan (STIE Kesatuan) dengan skor akhir 72-49.
Bermain di GOR Trinitas, Bandung, Jawa Barat, Rabu (20/1/2016), kedua tim langsung diperkuat pemain pilarnya sejak awal laga.
Kapten, Jessie Kristina (11), Jessica Silvia (7), Elsa Silvia (8), Andrea (17) dan Calista Elvira (24) dipercaya Coach Arifin untuk menghuni starting five tim Unpar.
Sementara lima pemain pilar Stikes diperkuat oleh Raicina (1), Fuzi Rifka ( 4), Dewi Nuraini (9), Gifani (13) dan kapten, Dian Andiani (12).
Jalannya pertandingan, ketatnya persaingan kedua tim pada laga ini telah terlihat sejak tip off dilakukan.
Bagusnya pertahanan kedua tim membuat skor belum mampu terpecahkan hingga memasuki menit kedua.
Hingga akhirnya, pemain bernomor punggung empat Stikes, Fuzi Rifka, berhasil membuka poin di laga ini lewat tembak dua poin.
Poin Fuzi Rifka dimenit kedua menyulut permainan tim Unpar untuk terus menakan.
Hasilnya, dipertengahan kuarter pertama, tim Unpar berhasil mengungguli Stiekes dengan margin poin 10-7.
Tak hanya sampai di situ, lima menit selanjutnya, anak asuh Coach arifin kembali menambah 14 poin dan sekaligus menutup kuarter pertama dengan keunggulan 24-15.
Memasuki kuarter kedua, tim Stikes mulai bangkit dengan memaksimalkan kesalahan tim Unpar. Hasilnya, Dian kawan-kawan. mampu memangkas margin ketertinggalan menjadi enam poin.
Mendapatkan perlawanan dari tim Stikes di kuarter kedua, membuat Coach Arifin mengubah permainan dengan tidak memberikan peluang bagi tim Stikes untuk menguasai bola.
Cara tersebut nampaknya membuat para pemain Stikes sering melakukan kesalahan.