Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Pemasaran Digital Cara Memenangkan Persaingan MEA

Bagi para pelaku bisnis lokal, berlakunya MEA dapat memberikan peluang dan juga tantangan tersendiri untuk bisa bersaing secara global.

zoom-in Pemasaran Digital Cara Memenangkan Persaingan MEA
Istimewa
ilustrasi 

Ditulis oleh : Reza Pahlevi, Public Relation Specialist Suitmedia

TRIBUNNERS - Indonesia dan negara ASEAN lainnya kini telah memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang telah dimulai sejak awal tahun 2016. Hal tersebut menjadikan persaingan bisnis di Tanah Air-pun semakin ketat.

Indonesia sendiri dinilai menjadi lahan bisnis yang sangat subur, mengingat populasi jumlah penduduk Indonesia merupakan yang paling terbesar di Asia Tenggara yakni mencapai 254,9 juta jiwa berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2014 hingga 2015.

Selain itu Indonesia juga memiliki potensi pasar yang cukup beragam yang mempunyai latar belakang budaya dan juga karakteristik masyarakatnya yang berbeda-beda.

Maka tidaklah heran banyak pebisnis asing yang gencar berinvestasi di Indonesia sebelum era MEA ini dimulai.

Bagi para pelaku bisnis lokal, berlakunya MEA saat ini tentunya dapat memberikan peluang dan juga tantangan tersendiri untuk bisa bersaing secara global.

Menurut Anggriawan Sugianto selaku Business Director dari Suitmedia menjelaskan, para pelaku bisnis lokal sebaiknya perlu melakukan peningkatan kapasitas dan daya saing agar bisa bersaing secara global, salah satunya adalah dengan penerapan digital pada dua sisi bisnis, yaitu pemasaran dan operasional. 

Berita Rekomendasi

Di sisi pemasaran, pelaku bisnis harus mengoptimalkan seluruh aset digital yang mereka miliki agar bisnisnya semakin dikenal oleh target konsumennya baik di Indonesia maupun dari negara lain di Asia Tenggara.

Memiliki website ataupun aplikasi mobile yang baik saja bahkan tidaklah cukup jika tidak disertai dengan aktivitas pemasaran yang tepat sasaran.

Dengan optimalisasi mesin pencari dan media sosial yang tepat, pelaku bisnis bisa mengembangkan usahanya untuk menjangkau konsumen baru di Asia Tenggara.

Di sisi operasional, pelaku bisnis harus mengoptimalkan seluruh proses value chain-nya.

Optimasi proses bisnis perlu dilakukan secara bertahap dari bagian yang paling penting dalam perusahaan, dan tidak hanya mempertimbangkan faktor teknologi, tetapi juga faktor sumber daya manusia.

Penggunaan sarana digital yang tepat perlu disertai dengan perubahan mindset dan gaya kerja karyawan.

Anggriawan juga menambahkan, ada tiga hal yang perlu disiapkan untuk bersaing di era MEA saat ini, khususnya terkait dengan tren digital, yaitu 3P (People, Process, Product).

Pelaku bisnis sebaiknya mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih fasih dengan perkembangan digital, baik secara internal maupun eksternal dengan bekerjasama dengan konsultan digital yang terpercaya.

Di sisi proses, penerapan digital sebaiknya dilakukan secara bertahap dengan lebih selektif memilih proses bisnis yang mana yang mau dioptimasi secara digital terlebih dahulu.

Lalu, terakhir di sisi produk, pelaku bisnis perlu mempertimbangkan bagaimana mendistribusikan produknya secara lebih baik menggunakan media digital.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas