Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Tiga Pilar Depok Persempit Pergerakan Teroris
Tiga Pilar Kota Depok yang terdiri dari Kodim 0508/Depok, Polres Depok, dan Wali Kotamadya Depok serius dalam upaya mencegah masuknya aksi terorisme
Ditulis oleh : Kodam Jaya Mc
TRIBUNNERS - Tiga Pilar Kota Depok yang terdiri dari Kodim 0508/Depok, Polres Depok, dan Wali Kotamadya Depok serius dalam upaya mencegah masuknya aksi terorisme ke wilayah Depok, pascatragedi bom Sarinah Thamrin baru-baru ini.
Keseriusan Tiga Pilar Kota Depok ini, dibuktikan dengan diadakan Rapat Koordinasi (Rakor) Tiga Pilar di Kantor Walikotamadya Depok, Jawa Barat, Kamis (21/1/2016).
Rakor tersebut dihadiri Kasdim 0508/Depok Mayor Inf Mistar, Kapolres Depok Kombes Dwiyono dan Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail.
Rakor ini juga dihadiri semua Komandan Koramil (Danramil) dan Bintara Pembina Desa (Babinsa) jajaran Kodim 0508 Depok.
Sedangkan dari Polres Depok, diikuti para Kapolsek dan Babinkamtibmas jajaran Polres Depok. Dari Walikotamdya Depok sendiri dihadiri para Camat dan lurah.
Kapolres Depok Kombes Dwiyono mengatakan, Tiga Pilar Depok (TPD) agar solid dalam mengantisipasi atau mencegah aksi teror di wilayah Depok.
Menurutnya, mencegah aksi teror tersebut dengan cara Tiga Pilar Kamtibmas Kota Depok untuk mempersempit ruang gerak pelaku terorisme.
"Belajar dari kejadian bom Sarinah (Thamrin), karena adanya kegagalan dalam deteksi dini dalam mencegah aksi teror. Jika deteksi dini terhadap rencana aksi teror di suatu wilayah itu berhasil, maka aksi bom atau peledakan oleh pelaku teror tidak akan terjadi," ujar Kombes Dwiyono.
Tujuan dari deteksi dini ini lanjutnya, untuk mempersempit ruang gerak pelaku teror dan aksi teror ini jangan sampai sampai terulang lagi di wilayah Depok
Menurutnya, upaya mempersempit ruang gerak pelaku teroris, dengan cara antara lain tiga pilar Kamtibmas untuk mendata warga secara detail kepada warga secara door to door, membuat pemberitahuan agar pengontrak rumah untuk wajib lapor 1 X 24 Jam, memberi perhatian atau atensi terhadap laporan orang hilang, melakukan monitor terhadap simpatisan ISIS, dan membangun komunikasi dengan Tokoh Pemuda (Toda), Tokoh Masyarakat (Tomas), serta Tokoh Agama (Toga).
"Aparat tiga pilar Depok, agar mendatangi semua warga dengan tulus ikhlas. Memang pendataan seperti ini capek, tapi kita harus bersyukur dan harus memiliki semangat kerja yang tinggi. Untuk Babinkamtibmas harus menyampaikan kepada Rukun Warga/Rukun Tetangga (RW/RT) agar digalakkan kembali untuk tamu 1 x24 jam, harus wajib lapor RT," tegasnya.
Kasdim 0508/Depok Mayor Inf Mistar mengatakan, agar dalam pendataan kepada warga dilakukan secara persuasif agar masyarakat bisa menerima secara lapang dada, dan para Babinsa sebagai tulang punggung Kodim, agar melakukan temu cepat lapor cepat, jika ada temuan yang perlu ditindaklanjuti.
Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail mengatakan, dalam pendataan setiap rumah warga, agar dilakukan sehalus atau seramah mungkin, agar kita bisa menyatu dengan mereka (warga), karena warga merasa terlindungi dengan kehadiran aparat tiga pilar yang melakukan pendataan
“Biasanya, pelaku teroris atau orang yang punya niat tidak baik, akan risih dengan kehadiran aparat yang melakukan pendataan. Saya minta, kegiatan pendataan ini bukan sebagai beban, tapi jadikan kegiatan ini suatu yang menyenangkan, demi menyelamatkan warga Depok dari gangguan terror,” ujar Nur Mahmudi Ismail.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.