Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Persoalan Sikka Dibahas dalam Kula Babong
Keluarga Besar Maumere Jakarta Raya (KBM Jaya), telah menggelar sarasehan atau dalam bahasa Sikka Maumere disebut Kula Babong.
Ditulis oleh : Petrus Selestinus, Ketua Tim Revitalisasi KBM JAYA
TRIBUNNERS - Keluarga Besar Maumere Jakarta Raya (KBM Jaya), telah menggelar sarasehan atau dalam bahasa Sikka Maumere disebut kula babong.
Mengambil tema Mai Ita Mogat Hama Hama Merajut Inovasi Sosial Membangun Masyarakat Kabupaten Sikka, kula babong diselenggarakan di Aula Marga Siswa PMKRI, Jl Samratulangi, Jakarta Pusat, Sabtu (13/2/2106).
Kula babong diselenggarakan untuk menginventarisir berbagai persoalan sosial yang ada di Maumere dan yang dihadapi oleh diaspora Maumere di berbagai tempat khususnya di Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek), dalam rangka Musyawarah KBM JAYA untuk merevitalisasi KBM JAYA.
Hadir dalam Kula Babong KBM JAYA, J Blasius Bapa, sesepuh dan sekaligus Ketua Umum KBM JAYA dan sejumlah undangan yang terdiri dari perwakilan tokoh masyarakat Lio (Hendrik Gama dan Aleks Lakaduma), Kewapante, Bola, Doreng, Langir, Mahasiswa Maumere di Jakarta, PMKRI dan beberapa bakal calon bupati yang akan turut berlaga dalam Pilkada langsung tahap kedua di Flores.
Sarasehan dibuka dengan sambutan pembukaan oleh Blasius Bapa yang menggambarkan kondisi KBM JAYA sejak berdiri pada tahun 1978 hingga sekarang.
Tantangan yang dihadap KBM JAYA pada masa sebelumnya dan pada saat sekarang atau ke depan sudah sangat berbeda, sehingga kula babong yang digelar oleh KBM JAYA ini sangat bagus dalam rangka menggali pemikirian dan potensi putra putri KBM JAYA.
Selain itu juga dilakukan inventarisir seberapa banyak putra putri KBM JAYA yang sudah berhasil mencapai study akademis hingga mencapai gelar S3.
Hal ini sangat penting karena kebutuhan masyrakat Kabupaten Sikka dan KBM Jaya ke depan membutuhkan peran intelektual, akademisi dan praktisi yang memenuhi standar SDM dalam pembangunan Sikka ke depan.
Salah satu kebanggaan Balsius Bapa dalam sambutannya adalah penyelanggaraan disukusi ini sebagai sebuah terobosan baru yang dilakukan oleh kader-kader KBM JAYA untuk merumuskan peran KBM JAYA ke depan dalam pembangunan di Sikka.
Karena sebagai organisasi sosial karitatif masyarakat Maumere di Jakarta, KBM JAYA sangat berkepentingan dengan pembangunan dan perbaikan kondisi sosial ekonomi masyarakat Sikka.
Dimana hal itu sejalan dengan peran yang diberikan oleh undang-undang yaitu peran serta masyarakat dalam pembangunan.
Karena itu sangat tepat KBM JAYA meminta agar narasumber diambil dari para akademisi, praktisi yang berasal dari KBM JAYA, atau setidak-tidaknya dari Flores agar betul memahami apa yang sesungghnya yang menjadi problem sosial utama di Sikka saat ini.
Saraehan menghadirkan 4 pembicara, masing-masing Dr Prudensius Maring, Robert Endi Jaweng, MAP, Avanti Fontana, dan Petrus Selestinus SH.