Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Penataan Kalijodo Upaya Lebih Memanusiakan Warga
Rencana pengembalian fungsi kawasan Kalijodo sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) oleh Gubernur DKI Jakarta Ahok menuai dukungan dari tokoh muda Jakarta.
Ditulis oleh : Fraksi Nasdem
TRIBUNNERS - Rencana pengembalian fungsi kawasan Kalijodo sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) oleh Gubernur DKI Jakarta Ahok menuai dukungan dari tokoh muda Jakarta.
Salah satunya Ahmad Sahroni.
Tokoh muda Jakarta yang juga anggota DPR RI ini menilai, upaya penertiban itu turut mendukung terciptanya tata ruang Jakarta yang lebih baik.
Langkah Ahok, menurutnya, adalah bagian dari upaya mengubah wajah ibukota yang selama ini identik dengan kawasan kumuh yang semrawut.
Sebagai pusat pemerintahan yang juga simbol kemajuan bangsa, selayaknya Jakarta menerapkan pola zonasi, dengan mengalokasikan 30% wilayah sebagai RTH.
“Menciptakan kota yang aman dan nyaman itu tidak mudah, RTH yang masih di bawah 10% harus terus dikebut, untuk mencapai persyaratan minimal 30% dari total wilayah Jakarta,” tutur presiden Ferrari Indonesia ini.
Meski pencapaiannya masih jauh dari target 30%, Ahmad Sahroni melihat sejauh ini Ahok selaku Gubernur DKI Jakarta telah menunjukkan keseriusan untuk mewujudkannya.
Beberapa hasil dan pencapaian juga sudah terlihat, sehingga dia yakin Ahok akan mampu mengubah Jakarta menjadi lebih baik dan humanis.
Keberadaan RTH sendiri, menurut Roni tak sekedar menjadi perias dan penyejuk kota, tapi juga media perubah pola sosial dan kebiasaan masyarakat kota.
Tradisi doyan “nge-mall” secara berangsur akan beralih pada kebiasaan memanfaatkan RTH. Hal itu secara tak langsung akan mempererat kohesi sosial di kalangan warga.
“Saya apresiasi sekali apa yang dilakukan Gubernur ya. Sebelumnya juga kan sudah mengembalikan fungsi waduk pulit dan lainnya. Sangat baik untuk merubah kultur masyarakat perkotaan. Jadi kalau sarana publik sudah lengkap, kan fenomena cabe-cabean di kota akan hilang,” katanya.
Sahroni membayangkan, kelak RTH di jakarta akan menjadi media warga dalam mengekspresikan eksistensinya.
Ia mencontohkan Taman Suropati Menteng yang berhasil menyalurkan berbagai kreativitas publik.