Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Blog Tribunners

Menelusuri Kebenaran Lele Pemicu Kanker

Belakangan ini, tersebar kabar bahwa mengonsumsi ikan lele berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Penulis: Allesandro Edony Siahaan
zoom-in Menelusuri Kebenaran Lele Pemicu Kanker
Banjarmasin Post/ Yayu Fathilal
Aneka menu olahan ikan lele di Rumah Makan Pecel Lele Lela di Banjarmasin (Banjarmasin Post/ Yayu Fathilal) 

TRIBUNNERS - Ikan lele merupakan bahan makanan yang cukup populer di Indonesia.

Namun belakangan ini, tersebar kabar bahwa mengonsumsi ikan lele berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Dikabarkan bahwa satu suapan ikan lele mengandung ratusan bahkan ribuan pemicu sel kanker. Benarkah?

Mari kita sedikit mengenal lebih jauh tentang seluk beluk ikan lele.

Ikan lele (Clarias spp.) adalah jenis ikan yang hidup di air tawar. Karakteristik lele mudah dikenali dari tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki sesuatu seperti kumis yang panjang, yang mencuat dari sekitar bagian mulutnya.

Habitat lele umumnya berada di sungai dengan arus yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air/berlumpur, got maupun selokan.

Kemampuan hidup lele pada lingkungan yang kotor dan tercemar dipengaruhi oleh alat pernafasan tambahan yang berupa labirin yang berfungsi sebagai penyaring kotoran dari lingkungan tempat hidup lele.

Ikan lele juga dikenal sebagai ikan yang paling jorok. Hal ini merujuk pada sifat ikan lele yang doyan mengonsumsi segala jenis limbah di perairan tempat ia hidup.

Tiap 100 gram daging ikan lele mengandung energi sebesar 229 kilokalori.

Kandungan protein dari lele dengan porsi itu sekitar 18 gram, karbohidrat sekitar 8 gram, serat 0,7 gram dan lemak sebesar 13 gram.

Ikan lele juga mengandung berbagai vitamin dan mineral seperti vitamin C, vitamin A, vitamin B kompleks, vitamin B12, serta kalsium, magnesium, fosfor, kalium, natrium, dan zinc. Ikan lele juga kaya kandungan vitamin D.

Daging ikan lele juga mengandung asam lemak omega 3 sebanyak 220 mg dan omega 6 sebanyak 875 mg serta terdapat kurang lebih 15,6 gram protein pada 1 ekor lele.

Nutrisi yang terdapat pada lele ini sangat erat hubungannya dengan pertumbuhan yang baik terutama pada anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan serta bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung dan otak.

Berdasarkan paparan kandungan gizi ikan lele dapat disimpulkan bahwa ternyata ikan lele sangat kaya manfaat bagi tubuh manusia. Lalu mengapa orang harus khawatir untuk mengonsumsi lele?

Pada dasarnya lingkungan yang kotorlah yang dapat memicu lele menjadi berbahaya untuk dikonsumsi.

Lele yang hidup pada lingkungan air yang kotor berpotensi untuk terpapar senyawa kimia yang berbahaya seperti logam berat dan zat pencemar yang terdapat pada polutan air.

Senyawa kimia yang paling berbahaya yang mungkin dapat dikonsumsi lele adalah merkuri. Merkuri (Hg) merupakan senyawa kimia organik yang sangat beracun yang dapat mengacaukan sistem saraf manusia apabila dikonsumsi.

Namun kita tidak perlu terlalu khawatir mengenai isu mengenai ikan lele yang konon katanya berpotensi memicu kanker.

Ikan lele yang umumnya berada di pasaran bukan merupakan ikan lele yang berasal dari alam liar melainkan adalah ikan lele yang telah dibudidayakan di kolam-kolam dan telah dikendalikan agar bebas dari pencemaran.

Pakan yang diberikan pada lele budidaya juga umumnya adalah pakan non-limbah sehingga lele tersebut tidak terpapar senyawa kimia berbahaya.

Lele budidaya malah mengandung asam amino yang cukup tinggi. Tingginya kadar asam amino ini sendiri dapat mengurangi resiko kanker jenis tertentu maupun peradangan rheumatoid artritis.

Selain itu belum ada penelitian resmi yang menyatakan bahwa memakan lele dapat memicu kanker.

Walau demikian kita juga tetap harus berhati-hati terhadap segala sesuatu yang kita konsumsi. Untuk memperoleh manfaat ikan lele sekaligus mencegah resiko, ada baiknya konsumsi ikan lele dibatasi. Selain itu ada baiknya asupan ikan dari jenis lain lebih divariasikan agar kecukupan gizi dari komoditas ikan dapat lebih terpenuhi.

Satu hal yang tak kalah penting untuk mengonsumsi lele adalah dengan memasak lele dengan cara yang tepat dan menyehatkan agar lele yang kita santap benar-benar baik, halal dan bermanfaat bagi tubuh kita.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas