Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Takut Minum Air Minum Beroksigen? Baca Artikel Ini
Banyak yang mengira dengan ditambahkannya oksigen ke dalam air minum akan menimbulkan kemungkinan terbentuknya radikal bebas
Penulis: Deidita Nafisa Wahyudi
TRIBUNNERS - Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Fungsi komponen ini sangat banyak dan tidak akan dapat digantikan oleh senyawa lainnya.
Namun, bagaimana dengan air minum beroksigen? Apakah air minum yang satu ini tidak memiliki fungsi dan malah menurunkan daya tahan tubuh? Atau apakah oksigen yang berasal dari air minum penambah oksigen dapat diserap tubuh?
Ya, masih banyak sekali keraguan di kalangan masyarakat dengan hal yang satu ini.
Banyak yang mengira dengan ditambahkannya oksigen ke dalam air minum akan menimbulkan kemungkinan terbentuknya radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh, termasuk di dalamnya sel limfosit yang berperan sebagai garda utama sistem imun atau kekebalan tubuh manusia.
Kemungkinan kerusakan sel limfosit akan menimbulkan gangguan sistem imun sehingga tubuh akan menjadi sangat rentan terhadap penyakit dan bahkan dapat menyebabkan kematian.
Dalam penelitian “Efek Konsumsi Air Minum Penambah Oksigen terhadap Proliferasi Sel Limfosit Manusia” Oleh Indria Ramadhani, Institut Pertanian Bogor diketahui bahwa jika proliferasi limfosit terhambat maka jumlah sel limfosit di dalam tubuh akan menurun.
Standarnya air minum botol beroksigen memiliki kandungan oksigen terlarut sebesar 80 ppm, air minum biasa mengandung oksigen terlarut sebesar 10 ppm.
Sedangkan air minum dalam kulkas yang didinginkan pada suhu mencapai 4oC bisa mengandung oksigen sebanyak 15 ppm yang oksigennya berasal dari udara.
Berdasarkan hasil penelitian, konsumsi air minum beroksigen 10 ppm ini signifikan dalam meningkatkan jumlah proliferasi sel limfosit B. Hal ini wajar saja karena air minum ini dapat dikatagorikan sebagai air minum biasa.
Sedangkan jumlah proliferasi sel limfosit B tidak mengalami penurunan pada air minum beroksigen 80 ppm.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa air minum penambah oksigen 80 ppm aman untuk dikonsumsi secara teratur dan tidak terbukti menurukan jumlah sel limfosit B sebagai salah satu sel imun manusia.
Penelitian tersebut semakin menguatkan fakta terhadap air minum beroksigen bahwa oksigen yang berasal dari air minum dan melalui saluran pencernaan dapat diserap oleh tubuh.
Oksigen ini kemudian akan digunakan untuk proses metabolisme sel lebih lanjut dalam hal sintesis energi (ATP).
Jadi, masih takut untuk mengonsumsi air minum beroksigen?