Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Kemenpora Gagas Bank Musik Sebagai Bentuk Penghargaan
Bertepatan dalam peringatan Hari Musik Nasional yang jatuh pada 9 Maret 2016, Menpora Imam Nahrawi merilis Bank Musik di Rolling Stone Cafe, Kemang, J
Ditulis oleh : Info Kemenpora
TRIBUNNERS - Bertepatan dalam peringatan Hari Musik Nasional yang jatuh pada 9 Maret 2016, Menpora Imam Nahrawi merilis Bank Musik di Rolling Stone Cafe, Kemang, Jakarta, Rabu (9/3/2016).
Gagasan Bank Musik muncul ditengah banyaknya persoalan dalam industri musik Tanah Air. Seperti maraknya pembajakan, kurangnya penghargaan kepada musisi, hingga banyaknya pengaruh budaya musik barat yang mengancam orisinilitas musik Indonesia.
Bank musik merupakan upaya dan kepedulian pemerintah dalam hal ini Kemenpora untuk memfasilitasi dan mengapresiasi kreativitas pemuda di bidang musik serta memberikan edukasi masyarakat.
"Bank musik adalah cita-cita, harapan dan sejarah menjadi wadah apresiasi musisi muda dengan menyediakan panggung apresiasi yang boleh diakses siapapun sehingga karakter pemuda melestarikan musik nasional terfasilitasi dengan baik," kata Menpora.
"Ini merupakan upaya pemerintah dalam mendukung, mengembangkan dan menyelamatkan musik Indonesia serta memberikan inspirasi bagi generasi muda agar tidak lelah berkarya, nantinya di Bank Musik akan ada selain karya mereka, jenis alatnya, pakaian dan lain sebagainya untuk di museumkan, tahun ini sebagai pencanangan akan kita tempatkan di sekitar Museum Olahraga di TMII, selamat Hari Musik Nasional," tambah Cak Imam.
Hadir pula dalam acara ini anggota Komisi X DPR RI Anang Hermansyah, musisi Opick, Apoy Wali Band, Remi Silado, Rahayu (Nagaswara), Herman Silambang, Didi Kempot, pengamat musik Bens Leo, para artis pejabat eselon I sampai IV Kemenpora.
Musik Indonesia memiliki banyak corak dan ragamnya. Dari sisi jenis terdiri dari musik daerah, keroncong, dangdut, langgam, pop dan lainnya. Saat ini musisi Indonesia menciptakan sajian lain berupa perpaduan musik barat dan asli nusantara.
"Saat ini banyak anak muda lebih mengenal lagu dan musik dari negara lain dibandingkan mengenal lagu daerah dan alat musik tradisional, padahal pemuda adalah pewaris dan penerus warisan budaya bangsa," kata menteri asal Bangkalan, Madura ini.
Menurut dia, banyak alat musik, ragam bunyi, musisi dan karya-karya yang perlu diinventarisir dalam satu tempat sehingga lebih mudah mengenal dan mempelajarinya.
"Upaya inventarisir warisan budaya harus dikemas menarik, cantik sehingga mudah dikenal dan dipelajari sekaligus menjadi benteng pemuda tidak mudah terpengaruh budaya asing dan melupakan budaya sendiri," tutur Menpora.
Kemenpora akan mendesain Bank Musik ini secara online. Sehingga dapat diakses oleh siapapun, baik kalangan pecinta musik maupun lainnya.
Anang Hermansyah dan semua insan musik tanah air yang hadir mendukung langkah nyata Menpora Imam Nahrawi.
"Bank Musik adalah gagasan yang ditunggu puluhan tahun lalu. Ini usaha kecil Kemenpora adalah hal menarik, kita harus dukung bersama, mudah- mudahan usaha ini terus berjalan jangan sesaat, Bangsa Indonesia adalah bangsa terbesar yang memiliki khasanah musik dan menjadi kerja kolektif kita semua, negara kecil seperti Korea berhasil menjadikan K-pop nya menjadi identitas negara di kenal seluruh dunia, mari berikan masukan yang membangun agar perjalanan musik Indonesia lebih maju," kata Anang.
Sebelumnya, Ketua panitia penyelenggara Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Yuni Poerwanti menyampaikan, pihaknya akan memberdayakan pemuda yang identik dengan musik, meningkatkan kreatifitasnya serta mengangkat pemuda agar memiliki wadah yang bebas untuk bermusik.
"Dalam kongkow ini diharapkan kepada yang hadir agar memberikan masukan apa saja dalam penciptaan bank musik, mari kita jadikan Bank Musik sebagai katalog dan tempat mengumpulkan karya musik Indonesia," kata Yuni.