Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Menebak Gagasan Feminisme AADC 2
Kurang lebih beberapa hari lagi sinema yang ditunggu-tunggu penikmat film di Indonesia akan segera tayang. Setelah sempat melintas melalui mini drama
Bagi yang belum menyaksikan trailernya ini linknya https://www.youtube.com/watch?v=3c_McS4_2A8
Pembicaraan serius antara Rangga dan Cinta di sebuah café (tepatnya ada di menit 01:18), Rangga dengan (seperti biasa) cool dan percaya diri berkata kepada Cinta, “Apa yang saya lakukan ke kamu (Cinta) itu gak adil."
Cinta pun langsung menimpali sebongkah pengakuan dosa Rangga (mungkin karena kejengkelan yang sudah berada di titik paling kulminatif), pernyataan yang dilontarkan Cinta sudah sangat siap, “Rangga, yang kamu lakukan ke saya itu jahat."
Pernyataan “politik” Cinta ke Rangga ini bisa tersimpulkan, apakah Cinta menyatakan dari tidak adil ke jahat adalah sebentuk sikap bahwa Cinta adalah sosok yang-menurut De Beauvoir-lemah, tidak rasional dan bergantung kepada keputusan orang lain (dalam hal ini penantian beberapa purnama ke Rangga).
Ataukah Cinta menimpali tuduhan jahat ke Rangga, ingin menunjukkan bahwa perempuan sebagai subyek dominan, yang artinya keputusan Cinta mengatakan Rangga itu penjahat berasal dari keinginan pribadinya sebagai subjek yang otonom, Cinta tidak lagi mempertimbangkan curhatan-curhatan keempat sahabatnya.
Baiklah, namanya juga menebak, ide dari tulisan ini kemungkinan bersambung dan akan diperbaiki setelah tanggal 28 April 2016, penayangan perdana Ada Apa Dengan Cinta 2.
Tapi kalau tulisan ini tak berlanjut berarti saya tidak ke bioskop dan menunggu film ini tayang di stasiun televisi swasta saja.