Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Kisah Anak Muda yang Berhasil Hijaukan Kembali Hutan Indonesia
Hutan Indonesia yang merupakan paru-paru dunia adalah suatu hal yang begitu berharga dan merupakan aset Indonesia untuk dunia Internasional.
Ditulis oleh : Ridwan Malle
TRIBUNNERS - Hutan Indonesia yang merupakan paru-paru dunia adalah suatu hal yang begitu berharga dan merupakan aset Indonesia untuk dunia Internasional.
Namun seiring berjalannya waktu hutan Indonesia justru menjadi suatu hal yang memprihatinkan kita semua, dimana merupuakan akibat dari ulah kita sendiri yang tidak menyadri pentingnya fungsi hutan buat kehidupan.
Persoalan kerusakan hutan ini merupakan bagian dari sejumlah masalah serius yang melanda bangsa ini karena dampaknya bukan hanya untuk kita sekarang ini tapi juga untuk generasi yang akan datang.
Dampak akibat kerusakan hutan Indonesia bukan hanya dari segi ekonomi tapi juga dampak sosial.
Indonesia Back to Nature
Pada Tahun 2005, Arie Belougi, aktivis Indonesia melempar isu ke publik tentang adanya lembaga donor internasional yang akan membantu upaya pelestarian hutan di Indonesia.
Isu tersebut awalnya ditanggapi miring oleh masyarakat, terutama dari kalangan praktisi dan akademisi, bahkan Belougi dinilai bermimpi dan melempar isu berisi sebuah spekulasi belaka.
Tanggapan miring tersebut bukan tidak berdasar. mengingat keberadaan Belougi sebagai anak pedalaman yang berbicara di ruang publik soal pelestarian lingkungan.
Belougi berupaya menjawab polemik tersebut karena yakin tentang apa yang ia lakukan adalah hal yang bermanfaat.
Ia kemudian menggalang dukungan dari anak muda pedalaman dengan mengusung konsep Indonesia Back to Nature.
Konsep itu menawarkan menawarkan upaya pelestarian lingkungan bertajuk dari alam, oleh alam dan untuk alam, serta dalam pelaksanaannya tidak membebani pemerintah dalam hal pendaan dan dilakukan secara bertahap.
Belougi sosialisasikan Indonesia Back to Nature di bawah bendera Solidaritas Anak Pedalaman Untuk Lingkungkungan dan Pendidikan (SAPULIDI).
Dan upaya yang dilakukan dalam sepuluh tahun terakhir telah mendapat tanggapan dari sejumlah perusahan maupun organisasi nirlaba international.