Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Rusia Segera Operasikan Reaktor Nuklir Terkuat Tahun ini
Rusia terus mengembangkan nuklir sebagai salah satu sumber energi listrik utama di dalam negeri.
Ditulis oleh :Cipta Marsha
TRIBUNNERS - Rusia terus mengembangkan nuklir sebagai salah satu sumber energi listrik utama di dalam negeri.
Musim panas tahun ini, Rusia akan mengoperasikan sebuah reaktor yang paling kuat dan modern di Kota Novovoronezh, dengan teknologi “3+”.
Teknologi “3+” telah mengalami beberapa kali peningkatan dalam hal inovasi teknologi terutama dalam hal keamanan.
Kepala Sektor Departemen Ekonomi pada Institut Energi dan Keuangan Sergey Kondratyev menjelaskan, sebagai reaktor yang paling kuat di Rusia, reaktor unit Novovoronezh NPP-2 ini akan memberikan keuntungan tambahan di pasaran konstruksi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Akhir Maret lalu, Rusia melakukan tahap awal pengisian bahan bakar nuklir ke dalam inti reaktor PLTN Novovoronezh.
Sebelum pengisian bahan bakar, para personil yang bekerja di reaktor ini telah melakukan sejumlah aktivitas seperti pemindahan bahan bakar dan seluruh material lain dari tempat penyimpanan bahan bakar hingga ke reaktor serta pengecekan seluruh peralatan dan infrastruktur di dalam reaktor.
Teknologi nuklir generasi “3+” sebanarnya telah dicoba untuk diimplementasikan untuk proyek AP-100 oleh perusahaan Amerika, Westinghouse dan proyek rancangan reaktor European EPR dari Areva, sebuah perusahaan dari Perancis.
Namun, tidak satu pun dari unit itu telah mencapai tahapan pengumpulan bahan bakar seperti yang terjadi pada Novovoronezh.
Dilaporkan sebelumnya bahwa Areva dan Westinghouse menghadapi persoalan dalam mengimplementasikan teknologi ini.
Persoalan ini menyebabkan implementasi teknologi “3+” harus ditunda beberapa kali dan biaya untuk proyek ini mengalami peningkatan yang cukup tinggi.
“Dengan dimulainya tahapan pengoperasian fisik ini, Rosatom telah menerima banyak keuntungan karena kompetitor Rosatom telah tertinggal jauh dari tahapan ini. Ini berarti, proyek Rosatom akan lebih dulu menjadi proyek referensi (bagi proyek-proyek serupa di masa depan),” kata Kondratyev di Moscow baru-baru ini. Ia menambahkan, dengan beroperasinya Novovoronezh, maka Rusia akan mengungguli Areva dan Westinghouse.
Kondratyev melanjutkan, Areva sebenarnya memiliki banyak kesempatan untuk memimpin implementasi proyek, karena grup asal Perancis ini memulai konstruksi EPR generasi “3+”-nya terlebih dulu.
“Fakta utama yang disayangkan dan meragukan pelanggan prospektif adalah Areva menunda konstruksi unit proyek ini dalam waktu yang terlalu lama dan sulit untuk memperbaiki keadaan ini. Bahkan, apabila proyek ini menghasilkan karakteristik yang baik, akan sulit untuk mengejar selisih 10 tahun periode konstruksi,” Kondratyev melanjutkan.
Manajer Pembangkit Novovoronezh Vladimir Povarov menekankan bahwa faktor keselamatan merupakan faktor utama dalam pengoperasian reaktor ini, termasuk dalam proses pengisian bahan bakarnya yang merupakan tahap paling kritis sehingga memerlukan pengawasan ekstra.
Pada tahap kritis ini, Pavarov menjelaskan, guna memastikan tingkat keamanannya, replika rakitan bahan bakar dimuat ke bagian inti dan instumen pengawas neutron flux dipasang.
“Ini bukanlah pola muatan yang biasa. Kami memuat bahan bakar nuklir ke inti yang sebagiannya telah diisi dengan replika rakitan bahan bakar untuk menjamin keamanan dan keselamatan reaktor,” Pavarov menjelaskan.