Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Helm Pintar Bertenaga Surya yang Terkoneksi Smartphone
Alat-alat pintar saat ini sudah sangat lumrah kita temukan. Alat-alat ini mampu terkoneksi dengan peralatan lainnya dan membantu meringankan aktivitas
Penulis: Miftakhur Rochmah Nur Uluiyah Alhaq
TRIBUNNERS - Alat-alat pintar saat ini sudah sangat lumrah kita temukan. Alat-alat ini mampu terkoneksi dengan peralatan lainnya dan membantu meringankan aktivitas manusia, termasuk diantaranya helm pintar bertenaga surya.
Di pasaran, telah banyak ditemukan tipe helm pintar. Helm ini disebut pintar, karena memiliki peralatan seperti kamera, LCD display, GPS, konektivitas smartphone, bluetooth interkom, telepon, internet, sensor, visor elektronik berwarna dan peralatan pendukung lainnya.
Semua peralatan tersebut ada pada sebuah helm untuk menunjang pengguna motor dalam berkendara dan membantu mereka agar dapat terhubung dengan rumah, pekerjaan dan kehidupan sosial dari manapun mereka berada saat berkendara motor.
Hal ini akan membantu keselamatan pengguna dalam berkendara bersamaan dengan mendukung rutinitas mereka.
Namun yang menjadi permasalahan adalah keberadaan peralatan tersebut membutuhkan daya listrik yang cukup besar untuk dapat berfungsi.
Baterai, sebagai tempat penyimpanan daya yang sering digunakan, membutuhkan sumber catu daya listrik yang efisien dan praktis untuk dapat selalu siap saat digunakan.
Oleh karena itu, selain catu daya dengan menggunakan listrik rumah.
Penggunaan panel surya sebagai sumber listrik alternatif, telah menjadi solusi yang inovatif.
Saat ini terdapat sejumlah produsen helm pintar bertenaga surya, diantaranya Cranium iC-R.
Helm ini memiliki semua peralatan yang dibutuhkan pengendara motor, namun juga secara mandiri dapat mengisi ulang tenaganya.
Hal ini berkat solar panel yang disematkan di helm tersebut. Hal ini tidak terlepas dari terobosan pengembangan solar panel yang tidak pernah berhenti.
Seperti inovasi struktur sel dan enkapsulasi teknik surya oleh Fraunhofer Institute.
Dimana, mereka mengembangkan sel surya yang dapat terintegrasi ke permukaan kompleks, seperti permukaan melengkung pada helm, dengan tetap memiliki efisiensi yang tinggi (> 20%).
The green helmet oleh Caleb John Clark Di samping itu juga, solar panel pada helm harus mampu dilapisi oleh material kaca yang tahan benturan dan tetap menjaga keselamatan pemakai jika terjadi masalah.
Hal ini tentu bukan hal yang mudah. Oleh karena itu, harus selalu dilakukan pengembangan untuk mengatasi hal tersebut.
Mungkin, masih dibutuhkan riset yang panjang untuk menyediakan helm bertenaga surya yang sempurna. Namun, tidak menutup kemungkinan kita sudah bisa menemui beberapa tipe helm bertenaga surya di pasaran sekarang ini.