Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Wisata Religi Makam Sayid Sulaiman Basyaiban

Perjuangan Sayid Sulaiman bin Abdurrahman Basyaiban dalam membabat kawasan timur pulau Jawa menjadi daerah yang sarat dengan nilai-nilai religius suda

zoom-in Wisata Religi Makam Sayid Sulaiman Basyaiban
Istimewa
Makam Sayid Sulaiman Basyaiban 

Mendengar permintaan sang Ratu, sayid meminta pada Ratu untuk meletakkan bamboo di atas meja, sembari berpesan untuk ditunggu, Sayid Sulaiman lalu pergi kea rah timur.

Masyarakat sekitar kraton menunggu kedatangan Sayid sedemikian lama, namun Sayid belum juga dating. Ratu Mataram hilang kesabaran.

Ia marah, lalu membanting bambu di atas meja hingga hancur berkeping-keping. Ajaib, kepingan bamboo-bambu itu menjelma menjadi hewan bermacam-macam. Ratu Mataram tersentak kaget melihat keajaiban ini, barulah ia mengakui kesaktian Sayid Sulaiman.

Ratu Mataram kemudian menitahkan beberapa prajuritnya untuk mencari Sayid Sulaiman. Sedang hewan-hewan jelmaan bamboo itu terus dipelihara. Hewan-hewan itu ditampung dalam sebuah kebun binatang yang kemudian diberi nama Sriwedari.

Artinya, Sri adalah tempat, sedangkan Wedari adalah wedar sabdane Sayid Sulaiman. Kebun binatang itu tetap terpelihara.Tak lama berselang, Sriwedari menjadi sebuah taman dan objek wisata terkenal peninggalan Mataram.

Setelah meninggalkan Solo, Sayid Sulaiman menuju ke timur tepatnya, Ampel Surabaya. Ia kemudian berguru kepada santri-santri Raden Rahmat, Sunan Ampel. Kabar keberadaan Sayid Sulaiman akhirnya sampai ke telinga Ratu Mataram.

Ia mengirim utusan ke Surabaya untuk memanggilnya. Diantara utusan itu ternyata ada Sayid Abdurrahim, adik kandungnya sendiri.

Berita Rekomendasi

Sesampainya di Ampel, ia sangat terharu bertemu kembali dengan kakaknya tercinta. Dan akhirnya ia memutuskan untuk tidak kembali ke Mataram. Ia juga ingin belajar kepada santri-santri Sunan Ampel bersama Sayid Sulaiman.

Setelah nyantri di Ampel, kakak beradik ini pergi ke Pasuruan untuk nyantri kepada Mbah Sholeh Semendi di Segoropuro. Lepas dari itu mereka mondok di Mbah Soleh, Sayid Sulaiman tinggal di Kanigoro, Pasuruan.

Sehingga ia mendapat julukan Pangeran Kanigoro dan sempat pula menjadi penasehat Untung Surapati. Untung Surapati adalah tokoh terkemuka Pasuruan dan tercatat sebagai pahlawan yang berjasa mengusir penjajah Belanda dari Nusantara.

Berita kesaktian Sayid Sulaiman juga terdengar oleh Ratu Keraton Pasuruan. Ratu Pasuruan tidak percaya tentang kesaktiannya. Ia seringkali melecehkan kesaktian Mbah Sayid. Sampai suatu ketika Putri Keraton yang sedang berjalan-jalan keliling kota hilang. Sang ratu menjadi bersedih bermuram durja.

Lalu diadakanlah sayembara, bagi yang menemukan sang putri, akan mendapat hadiah yang sangat besar. Tapi malang, sampai berhari-hari diadakan sayembara itu, tak satupun dari peserta yang berhasil menemukan sang putri.

Akhirnya, sang ratu meminta bantuan Sayid Sulaiman, dan dengan mudah ia menemukan sang putri keraton. Begitu sampai di hadapan sang ratu, Sayid Sulaiman memasukan tangannya ke dalam saku. Tak berapa lama kemudian ia melemparkannya ke halaman.

Luar biasa! Dengan izin Allah, sang putri muncul dengan kereta dan kusirnya di halaman Keraton. Konon, ia dibawa lari oleh jin ke alam gaib.

Halaman
1234
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas