Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Blog Tribunners

Indahnya Keberagaman di Indonesia

Indonesia Berduka. Lagi-lagi ada sekelompok oknum yang dengan bangganya meledakan diri dan meneror dengan senjata mereka di kawasan Sarinah, Thamrin,

Penulis: Arif Saefudin
zoom-in Indahnya Keberagaman di Indonesia
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Dari kiri, Sekjen PBNU, Helmy Faishal Zaini, Bhiksu YM Dutavira Mahastavira dari Wali Umat Buddha Indonesia (Walubi), Ketua PBNU, Said Aqil Siroj, Pendeta Albertus Patty dari Persekutan Gereja-gereja Indonesia (PGI), dan Romo Edi Purwanto dari Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), saat acara halaqoh Kebangsaan Pancasila Rumah Kita : Perbedaan adalah Rahmat, di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (26/8/2015). Selain berdiskusi, para tokoh agama ini juga mendeklarasikan seruan perdamaian dan mengedepankan sikap toleransi antar umat beragama di Indonesia. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Kita lebih gemar mengibarkan bendera golongan kita dibandingkan dengan bendera merah-putih.

Jangan Satukan Perbedaan

Seperti layaknya hukum kekekalan energi yang memaksa kita untuk menerima opini bahwa energi itu kekal, saya ingin memaksa kita semua untuk tidak lagi menyatukan perbedaan di bumi pertiwi ini. Perbedaan sudah merupakan hal yang mutlak ada di planet yang bernama bumi ini.

Untuk apa kita menghabiskan tenaga dan pikiran kita untuk terus berkutat dalam usaha menyatukan perbedaan.

Teori evolusi Darwin saja dapat terbantahkan dengan adanya bukti dan fakta yang susah payah ditemukan oleh orang-orang yang menentang teorinya.

Sementara kita, untuk menggeserkan pemikiran menyatukan perbedaan tak perlu repot-repot melakukan riset dengan biaya puluhan miliar. Disekitar kita sudah bertaburan fakta-fakta yang menunjukkan betapa malangnya negeri ini karena hal tersebut.

Marilah kita biarkan warna Nusantara terus memancar. Mari kita biarkan berbagai karakter berbeda yang ada di bangsa kita tetap hidup dengan ideologi mereka masing-masing.

Berita Rekomendasi

Biarkan perbedaan itu terus hidup dan mewarnai perjalanan hidup bumi pertiwi ini hingga di akhir nanti. Marilah kita ciptakan keharmonisan dari segala perbedaan yang ada di negeri ini.

Biarkan perbedaan saling menguatkan dan menciptakan keharmonisan yang indah di negeri ini. Mulai saat ini marilah belajar untuk saling menghargai perbedaan yang ada.

Jangan salahkan perbedaan. Kita harus mengingat baik-baik hal ini karena perbedaan tidak pantas untuk dikambinghitamkan. Salah adalah reaksi yang kurang bijak dalam menanggapi perbedaan yang ada dan sikap menghargai yang masih belum tumbuh dalam jiwa bangsa ini.

Bisa kita lihat dari kasus pemboman di Sarinah, Thamrin Jakarta Pusat. Apakah penyebab pemboman itu adalah perbedaan agama? jelas terlihat bahwa perbedaan bukanlah alasan dibalik timbulnya konflik di antara mereka. Tapi malangnya perbedaan justru dijadikan alasan atas tindakan mereka yang tidak bertanggung jawab.

Bisa kita lihat bahwa sebagian besar konflik yang terjadi di negeri ini bukan disebabkan oleh perbedaan, tetapi demi melindungi diri dan kepentingan pribadi atau kelompok.


Perbedaan selalu dijadikan alasan untuk membenarkan diri dan tindakan mereka. Jika ada yang bertanya kepada saya, bagaimana jika perbedaan menimbulkan konflik?

Jawaban saya adalah perbedaan tidak akan menimbulkan konflik sekalipun selalu disalahkan ketika konflik itu terjadi.

Halaman
123
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas