Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Uniknya Budaya Makan di Aceh
Indonesia terdiri dari ribuan pulau yang dihuni oleh berbagai etnis dan subetnis. Setiap etnis memiliki ciri khas baik dari segi adat, kebudayaan, da
Ditulis oleh : Qathrun Nada
TRIBUNNERS - Indonesia terdiri dari ribuan pulau yang dihuni oleh berbagai etnis dan subetnis. Setiap etnis memiliki ciri khas baik dari segi adat, kebudayaan, dan latar belakang. Aceh,yang disebut juga Serambi Mekkah, merupakan sebuah entitas suku dan wilayah yangtentunya juga memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dari daerah lainnya di Indonesia.
Salah satunya adalah budaya yang tentu kita semua miliki, sehari tiga kali, budaya makan.
Hampirsetiap daerah di Indonesia, bahkan seluruh dunia, memiliki menu makanan khasnya masing-masing yang terdiri dari menu sarapan, makan siang, makan malam, hingga makanan yang hanya ada di hari-hari tertentu seperti pada perayaan hari besar Idul Fitri, maupun hari besar keagamaan lainnya.
Jika anda orang Aceh ataupernah tinggal di Tanah Rencong ini, anda pasti tahu fakta menarik yang satu ini.
Ketika orang Indonesia kebanyakan bertanya sudah makan ketika jam makan tiba, maka yang diucapkan oleh orang Aceh disetiap jam makan yaitu, “kalheueh pajoh bu?" yang berarti, "sudah makan nasi?”
Pertanyaan ini dilantunkan oleh setiap orang Aceh pada saat jam makan tiba, dan orang tersebut hanya akan menjawab “sudah” apabila ia telah makan nasi di saat tersebut.
Budaya ini sudah tertanam disetiap individu di Aceh, bahwa mereka baruterhitung makanapabila mereka telah makan nasi. Tidak peduli dia telah menyantap sesuatu yang lain dengan porsi sebanyak apapun, jika tanpa nasi, tidak dihitung sudah makan.
Budaya makan nasi ini sendiri telah memunculkan kuliner-kuliner favorit Aceh yang bahan utamanya berupa nasi.
Salah satunya adalah nasi guri atau sering juga disebut nasi gurih.
Meskipun nasi ini sekilas mirip nasi uduk di Jakarta, perbedaannya dapat langsung terasa bila sudah menyantapnya.
Nasi yang hanya ditemukan di pagi hari ini cukup unik karena melalui dua kali proses masak menggunakan santan.
Uniknya lagi, nasi ini beraroma khas karena dimasak dengan berbagai jenis dedaunan, mulai dari daun pandan, serai, hingga daun jeruk.
Tidak hanya nasi gurih yang populer sebagai menu sarapan khas Aceh, terdapat juga nasi lemak yang merupakan menu sarapan andalan di Malaysia dan Singapura.