Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Menteri Marwan: Pesantren Harus Pertahankan Nilai Pancasila, Bukan Nilai-nilai yang Lain
Pesantren-pesantren di Indonesia juga sudah secara sah dan meyakinkan ikut serta mengembangkan nilai-nilai Pancasila, bukan nilai-nilai yang lain.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNERS - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Marwan Jafar menegaskan, Pancasila adalah dasar negara bagi seluruh masyarakat Indonesia termasuk warga pesantren.
Dalam kunjungannya di Pondok Pesantren Al-Ittifaqiyah Indralaya Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan, Kamis (2/6), ia mengajak seluruh warga pesantren untuk ikut serta mempertahankan dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila.
"Pesantren-pesantren di Indonesia juga sudah secara sah dan meyakinkan ikut serta mengembangkan nilai-nilai Pancasila, bukan nilai-nilai yang lain. Landasan kita adalah Pancasila, tidak ada paham yang lain," ujarnya.
Menteri Marwan mengatakan, keberadaan pesantren di Indonesia telah terbukti mampu membentengi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kehadiran pesantren juga berhasil menciptakan kedamaian dan ketenangan negara, dibandingkan dengan Negara di Timur Tengah yang rawan terjadi perang.
"Bahwa pesantren juga selalu mengakomodasi dengan keadaan-keadaan yang terus berkembang, saya yakin seyakin-yakinnya itu. Tetapi yang lebih penting bahwa pesantren juga tidak lupa dengan misi dasarnya, tidak lupa dengan asas dasar, dan tidak lupa dengan ajaran-ajaran dasarnya," ujarnya.
Di sisi lain, Menteri Marwan juga mengatakan, bahwa pemerintah saat ini telah berkomitmen untuk membangun Indonesia melalui desa-desa.
Pemerintah dalam hal ini menjamin, bahwa program-program pemerintah termasuik dana desa, adalah program-program yang bermanfaat untuk masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.
"Dana desa yang dikucurkan pemerintah adalah upaya menggelorakan pembangunan yang beradilan. Pengucuran dana desa sebagai upaya pemerintah untuk mewujudkan baldatun tayyibatun wa rabbun ghafur, yakni negara yang makmur dan sejahtera," terangnya.
Terkait hal tersebut, Menteri Marwan mengajak seluruh Kepala Desa (Kades) khususnya di lingkungan Kabupaten Ogan Ilir, agar dapat menggunakan dana desa dengan sebaik-baiknya.
"Dana desa kalau berhasil digunakan dengan sebaik-baiknya oleh para Kades, masyarakat desa ikut sejahtera. Ketika ekonomi desa meningkat, maka Kadesnya mendapat keberkahan di sisi Allah SWT. Mari Kita Gunakan dana desa untuk mewujudkan Indonesia yang baldatun tayyibatun wa rabbun ghafur," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Menteri Marwan juga blusukan ke Desa Pulau Semambu, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir. Ditemani Kepala Desa Pulau Semambu, Suparmin, ia menegaskan bahwa Pembuatan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa), maupun laporan pertanggungjawaban penggunaan anggaran Dana Desa (DD) cukup dua lembar saja.
"Jadi RPJMDesa itu bisa dua lembar. Programnya-lah. Kalau laporannya, cash flow saja. Tidak usah terlalu tebal, biar lebih mudah untuk membuat dan memahami," ucap Marwan.
Marwan juga menegaskan bahwa pemanfaatan DD lebih baik memanfaatkan tenaga lokal, atau bersifat padat karya.