Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
10 Resep Atasi Kontraksi Ekonomi Untuk Jokowi
Alih-alih untuk menurunkan suku bunga kredit tapi data yang tersajikan dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi di Q2
Penulis: Hendra Gunawan
Tulisan Muhamad Idrus*)
KEINGINAN kuat Presiden Jokowi dan Wapres JK untuk menurunkan suku bunga (interest) kredit "rezim bunga rendah" Perbankan sebagai modal kerja para pengusaha menuju single digit patut diapresiasi tapi apa daya sampai kuartal kedua Q2 2016 ini tak terwujud.
Alih-alih untuk menurunkan suku bunga kredit tapi data yang tersajikan dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi di Q2 ini malah jauh dari harapan hanya menyetuh diangka 4,9 belum lagi defisit APBN menyebabkan Pemerintahan Jokowi-JK melakukan revisi dalam APBN P dengan pemotongan belanja Pemerintah sebesar 50 T ini pula yang menjadikan kontraksi ekonomi serta rangking investasi Indonesia turun "pesimis" di mata S&P.
Menurut pandangan saya ada 10 Resep Gotong Royong untuk menggerakkan dan membangun sebuah presepsi positif ;
1. Independisi Otoritas Moneter utk tetap terjaga dlm menangani stabilitas Moneter
2. Mencabut aturan PBI mengenai LTV utk menggerakkan kembali sektor properti, harapan nondurable goods meningkat serta kredit konsumer perbankan bergairah karena sektor ini related dengan lebih dari 250 sektor industri lainnya
3. Percepat pencairan Dana stimulus utk menggerakkan likuiditas ditengah masyarakat dengan memberikan relaksasi pada sektor Industri, Pertanian, Perikanan, Perkebunan serta sektor lainnya yg menyentuh langsung pada Masyarakat
4. Merencanakan dengan baik kran impor khususnya Pangan dlm menghadapi laju inflasi dengan memperhatikan Transaksi Perdagangan dan Transaksi Berjalan
5. Menunda rencana Pajak Komoditi Ekspor Pertambangan dan CPO serta PPnBM sektor Properti
6. Melahirkan kebijakan dengan instrumen reksadana jangka panjang dlm meningkatkan likuiditas dana murah, dalam menghadapi Kartel sumber dana usaha dari Perbankan yang tidak memiliki nilai kompetitif
7. Menghimbau seluruh masyarakat Indonesia bahu membahu dalam menjaga nilai IDR (Rupiah) tanpa memborong Valas dlm jangka pendek
8. Menyegerakan revisi UU Devisa Bebas No.24 Tahun 1999
9. Merealisasikan UU Redenominasi Rupiah dalam meningkatkan Nilai Mata Uang (IDR) Rupiah dalam transaksi keuangan global
10. Meningkatkan Bilateral Swap dengan Negara Sahabat dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan keuangan regional
Semoga bermanfaat dari anak bangsa yg berusaha berkonstribusi terbaik utk merah putih
Bangsa ini bukan milik satu kelompak, elite, atau siapa pun tapi milik bersama.
Demikian pula menyelesaikan tdk bisa sendiri karena kita bukan superman, bagaimanapun kebersamaan bahu membahu bergotong royong adalah konstribusi terbaik menjadikan Indonesia Sejahtera
*) Muhamad Idrus adalah Ketua Investasi dan Perbankan BPP HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia)