Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Dituding Catut Nama Presiden, Ini Penjelasan Lengkap Adian Napitupulu
Ahok mau marah, Johan Budi mau menyangkal, Relawan Ahok kesal bagi saya itu tidak masalah.
Editor: Malvyandie Haryadi
Ahok boleh saja mengaku lebih dekat dengan Jokowi tapi lucu jika Ahok tidak sadar bahwa Jokowi tidak menyukai kegaduhan yang berlebihan tentang apapun.
Termasuk gaduh tentang Pilkada dengan komentar2 tidak produktif yang membabi buta tanpa arah selama berbulan bulan.
Termasuk menyerang partai yg mengusung Ahok menjadi wakil Jokowi saat Pilkada DKI.
Baiknya Ahok mengurangi kesombongan yang tidak perlu karena kalaupun Ahok punya puluhan ribu Relawan tak perlulah bertinggi hati.
Karena berapapun jumlah mereka tapi tetap saja mereka Relawan, sementara PDI Perjuangan punya jutaan kader yang sudah melewati banyak pahit getirnya politik bahkan di Era Orde Baru yang represif sekalipun.
Ahok mau marah, Johan Budi mau menyangkal, Relawan Ahok kesal, atau apapun, mau pakai hatters di dunia maya atau gugat menggugat di dunia nyata juga tidak apa apa.
Bagi saya itu semua tidak penting. Yang terpenting bagi saya adalah saya sudah menyampaikan pesan Presiden.
Pesan bagi saya adalah Amanah yg sesulit apapun, resiko sebesar apapun tetap akan saya sampaikan.
Apalagi jika pesan itu untuk kebaikan Ahok bukan saja dalam memenangkan Pilkada tapi juga memenangkan Program Program pembangunan jika ia menang nanti.
Jika pesan itu untuk membangun sinergisitas tentu tidak ada yang salah terlebih lagi bukankah sinergisitas serupa juga pernah dilakukan di Pilkada 2012 bahkan juga di Pilpres 2014.
Justeru sebaliknya saya akan menjadi bersalah jika pesan itu tidak saya sampaikan.
Saya bersalah jika "surat" yg dititipkan itu saya simpan dalam dompet saya saja.